PANDEGLANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang telah menyusun jadwal dan tema debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pandeglang 2024. Adapun jadwal debat terbuka akan digelar pada 6 November 2024 mendatang.
Ketua KPU Pandeglang, Nunung Nurazizah mengatakan, debat pertama akan ditayangkan secara live di salah satu stasiun televisi nasional. Sedangkan untuk tema yaitu, ‘Peningkatan Kesejahteraan, Kemajuan Daerah dan Pelayanan Masyarakat untuk Mewujudkan Pandeglang Bermartabat’.
“Ini adalah tema ringkasan dari tiga tema teratas di Juknis (petunjuk teknis, red) yang kami angkat. (Tema itu) kemudian diserahkan ke empat pasangan calon (Paslon) kita. Kami akan menggelar dua tema (debat),” kata Nunung, Rabu (30/10/2024).
Untuk tema debat berikutnya, lanjut Nunung, juga akan membahas tiga sub tema yang akan dibuatkan menjadi grand tema.
“Ini masih dalam proses penggodokan di tim panelis,” katanya.
Dikatakan Nunung, debat paslon putaran kedua juga akan dilakukan di salah satu stasiun televisi nasional pada 15 November 2024 dengan tema yang berbeda dari tema pada debat Paslon putaran pertama.
“Kegiatan tema kedua itu akan dilaksanakan 15 November 2024 nanti di salah satu stasiun televisi nasional juga,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, debat terbuka calon Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang tahun ini berbeda dengan debat pada Pilkada 2020. Di mana, setiap paslon wajib menjelaskan apabila dalam pertanyaan yang akan dilontarkan terdapat singkatan.
“Secara aturan rincinya tidak jauh berbeda, tetapi kemarin, tapi ada klausul baru jika paslon menggunakan singkatan maka wajib menjelaskan dulu singkatan tersebut. Karena khawatir ada singkat yang kurang begitu familiar oleh paslon lain,” ucapnya.
“Nah ini harap diuraikan dulu oleh yang bertanya sehingga tidak menimbulkan mist dalam menjawab nanti,” sambungnya.
Selain harus menjelaskan singkatan, lanjut Nunung, perbedaan debat kali ini terdapat pada durasi waktu. Setiap kandidat memiliki waktu lebih sedikit jika dibandingkan pada debat Pilkada 2020.
“Dari banyaknya calon juga pasti akan berbeda. Karena pada Pilkada 2020 hanya diikuti oleh dua kandidat, sementara tahun ini ada empat paslon. Porsi bicara ini pasti akan lebih sedikit waktunya dari tahun 2020, karena kita harus memberikan waktu keempatnya berbicara dengan waktu yang sama. Jangan sampai mereka tidak memiliki hak untuk menyampaikan,” ungkapnya.
“Otomatis dengan durasi maksimal 150 menit dibagi 4 Paslon ini akan lebih sedikit waktunya dibandingkan dengan waktu yang sama dengan Paslon yang lebih sedikit, pastinya itu yang membuat debat Paslon Pandeglang ini berbeda dengan kota/kabupaten lain,” tambahnya.
Meski tidak masuk dalam tema, namun ia memastikan debat kali ini juga akan membahas isu-isu tentang perempuan dan anak. Hal itu dikarenakan isu tentang hak-hak perempuan juga dianggap penting untuk dibahas.
“Kalau tidak berbunyi tentang perempuannya tetapi bagaimana nanti tim panelis mempola bagaimana pertanyaan itu supaya ada ide-ide dari mereka. Supaya ada hak-hak dan kesejahteraan perempuan,” ujarnya.
Nunung juga mengaku, pihaknya juga mendapat masukan agar pada debat terbuka juga membahas isu keterbukaan informasim
“Kemarin kami juga menerima surat dari Komisi Informasi (KI) Banten untuk membahas tentang layanan keterbukaan informasi publik. KPU juga sudah sampaikan ke tim panelis supaya dimasukan ke dalam sub pertanyaan,” pungkasnya.
Terakhir Nunung menambahkan, tim panelis yang menyusun pertanyaan untuk debat Paslon akan berbeda di setiap putarannya. Sedangkan untuk tim panelis terdiri dari lima orang dari profesi yang berbeda-beda.
“Panelis ada lima orang sesuai juknis dari akademisi, tokoh masyarakat dan juga dari praktisi. Masing-masing debat itu panelisnya berbeda,” tutupnya. (Med/Red)