SERANG – Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai ada beberapa faktor calon Walikota Cilegon Helldy Agustian keok di Pilkada Cilegon 2024.
Adib menilai, Pilkada Cilegon menjadi pembeda dari Pilkada lainnya di Provinsi Banten. “Setidaknya ada beberapa faktor (penyebab) kekalahan petahana di Pilkada Cilegon. Pertama, publik tidak puas dengan kinerja incumbent (Helldy Agustian),” kata Adib saat dihubungi, Sabtu (30/11/2024).
Kedua, lanjut Adib, adanya ketidakpuasan juga terpancar dari program-program petahana yang tidak maksimal.
“Hal-hal prioritas utama misalnya jalan rusak, lampu yang tidak menyala, bagaimana akses pendidikan dan keshetan terpotret kurang puas,” ucapnya.
Menurut Adib, ketidakpuasan kinerja petahana membuat publik lebih memilih sosok baru.
“Makanya saya melihat Pilkada Cilegon instrumen bagi maysrakat untuk eksekusi ketidakpuasan. Sehingga memilih orang yang fresh, yang baru, yang mungkin visi misinya membawa perubahan,” ujarnya.
Saat ditanya terkait praktik politik uang di Pilkada Cilegon, Adib menduga hal itu bisa saja terjadi.
“Baunya (politik uang) ada, tapi nggak kelihatan. Tapi (alasan petahan kalah) di Cilegon, ada ketikapuasan (terhadap petahana), untuk mencaru sosok baru,” pungkasnya.
Penulis: Tb Moch. Ibnu Rushd
Editor: Tb Ahmad Fauzi