KAB. SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meninjau kembali Sungai Kalimati atau Sungai Ciujung Lama yang sedang dalam tahap revitalisasi.
Dalam kegiatan tersebut Tatu didampingi Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Banten Rozali Indra Saputra, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, dan Cidurian (BBWSC3) Sahroni Soegiharto, Kepala DPUPR Kabupaten Serang Okeu Oktaviana, Kepala Bappeda Rahmat Maulana, Kepala DPKPTB Irawan Noor, serta Kepala DLH Sri Budi Prihasto.
Peninjauan kembali dimulai dari Sungai Kalimati di Kecamatan Pontang lalu dilanjutkan ke Kecamatan Tanara. Revitalisasi sungai ini sudah berlangsung sejak 2019, namun terhenti di 2020 akibat refocusing (pemusatan kembali) anggaran dikarenakan penanganan pandemi Covid-19.
“Pak Kepala Balai Besar (Sahroni Soegiharto) menyampaikan beliau punya tugas di badan sungainya. Untuk kanan dan kirinya adalah tugasnya pemda,” ujar Tatu Chasanah usai meninjau Sungai Kalimati di Kecamatan Pontang pada Rabu (10/2/2021).
Tatu menuturkan untuk program selanjutnya di Sungai Kalimati, dirinya akan bersinergi dengan pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW). “Untuk program dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, nantinya saya akan bersinergi dengan Pak Indra pihak dari Cipta Karya (BPPW). Tahun ini sudah harus penyelesaian pembebasan kiri-kanan sungai. Hanya memang anggarannya ini kurang jadi mungkin nanti di perubahan ditambah lagi sampai selesai yang 6 kilo meter,” ucapnya.
“Ini baru Rp3 miliar, harusnya tahun ini untuk dua kilo meter, sekitar 700-an rumah adalah sekitar Rp7 miliar,” jelasnya.
Untuk menjaga lingkungan sungai yang bersih dari sampah, Tatu berharap pihak kecamatan, kepala desa, hingga RT dan RW melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.
“Ya saya berharap dari Camat, Kepala Desa, hingga RT dan RW sama-sama mensosialisasikan ke masyarakat. Karena ini kan sungai kita. Jadi sampah dirapikan oleh Balai Besar, tapi masih ada yang buang sampah di sungai,” imbuhnya.
Untuk diketahui, revitalisasi aliran sungai Kalimati atau Ciujung Lama akan diproyeksi untuk menjadi lokasi wisata air yang terintegrasi dengan wisata religi di Tanara sebagai tempat lahir maestro Syeh Nawawi al-Banteni. Di Tanara juga akan dibangun pusat kajian kitab kuning. Sementara di Pontang akan dibangun pusat kuliner Banten sebagai area penunjang wisata religi.
(Tra/Nin/Red)