LEBAK – Bupati Lebak, Iti Oktavia Jayabaya mengungkapkan hingga saat ini sekitar 2.105 warga korban banjir bandang dan longsor masih mengungsi. Selain itu juga masih ada daerah terisolasi dan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
“Sekarang masyarakat masih ada di pengungsian, dari 5.000 jadi 2.105 (warga) di beberapa titik,” kata Iti kepada wartawan di Stasiun Serang, Kota Serang, Sabtu (18/1/2020).
Awalnya, ada sekitar 5.000 warga yang mengungsi akibat longsor di Kecamatan Lebak Gedong dan banjir sepanjang Sungai Ciberang.
Meskipun sudah 2 pekan, sisa pengungsi masih ada seperti di Dodiklatpur Rindang III Siliwangi. Paling banyak, kata Iti, yang tinggal di sini adalah warga Kampung Cigobang, yang lokasinya terisolasi akibat longsor.
Selain di markas TNI, pengungsi tersebar di gedung PGRI Sajira. Beberapa titik posko yang bisa dijangkau oleh korban juga masih diisi sebagian kecil korban banjir dan longsor.
Bupati menuturkan satu kampung masih dalam kondisi terisolasi, yaitu di Kampung Gunung Julang, Desa Lebaksitu. Untuk kampung ini, masih ada posko di Kampung Muhara dan Lebak Sangka untuk membantu pendistribusian logistik. Sebab, wilayah ini harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 3 kilometer.
“Kami tidak ada masalah kalau soal distribusi logistik,” paparnya seperti dikutip dari detik.com.
(Red)