PANDEGLANG – Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku gembira dengan diturunkannya status Gunung Anak Krakatau (GAK) menjadi status level II waspada. Hal itu bisa menjadi angin segar bagi pelaku pariwisata dan warga sekitar.
Irna menyatakan Menteri Pariwisata, Arief Yahya sudah sering bertanya bagaimana kejelasan status GAK saat ini, meski diakuinya gempa tremor dan erupsi masih terjadi, namun aktivitas tersebut tidak sekencang pada saat Desember 2018 lalu.
“Ini suatu kabar gembira buat kami sehingga bisa menenangkan hati masyarakat Kabupaten Pandeglang yang memang bergerak di sektor perikanan, sektor pariwisata sehingga bisa melaut lagi, tetapi kita harus tetap waspada karena statusnya masih waspada,” kata Irna, Selasa (26/3/2019).
Meski demikian, karena statusnya masih dinyatakan waspada Irna tetap mengimbau pada masyarakat sekitar agar jangan beraktivitas di sekitar kawasan pulau GAK dengan radius sejauh 2 kilometer dari kawah.
“Kami harus mengimbau melalui Dinas Pariwisata, BPBD agar masyarakat patuh, ada imbauan atau instruksi dari BPBD karena BPBD juga terus koordinasi dengan kami, BMKG, dan PVMBG,” terangnya.
Irna menyampaikan bahwa pemerintah tetap harus ada program simultan berupa sosialisasi, program penanaman pohon mangrove dan hutan pantai. Rencananya Pemkab Pandeglang akan mengadakan program simulasi bencana setiap 3 bulan sekali pada warga pesisir pantai agar ketika terjadi bencana masyarakat sudah tahu apa yang harus mereka lakukan.
“Kami menyadari Pandeglang termasuk dalam daerah cincin api. BMKG juga akan melakukan sosialisasi pada simpul-simpul agar kami tahu apa yang harus dilakukan sehingga pada saat ada bencana tidak panik,” imbuhnya. (Med/Red)