Beranda Pemerintahan Bupati Lebak Marah di Alun-alun Malingping, Begini Tanggapan Wakil Rakyat

Bupati Lebak Marah di Alun-alun Malingping, Begini Tanggapan Wakil Rakyat

Musa Wilansyah. (IST)

LEBAK – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya yang marah-marah kepada sopir pengangkut tenda awning di dalam alun-alun Malingping, membuat anggota Komisi III DPRD Lebak, Musa Weliansyah angkat bicara.

Musa mengatakan, sikap Bupati Lebak yang marah-marah dan mengeluarkan kata-kata kasar tersebut tidaklah pantas diucapkan oleh seorang kepala daerah kepada rakyatnya.

“Seharusnya Bupati lebih bijak dalam memberitahukan warganya jika mereka (warga-red) merusak fasilitas umum, jangan memaki-maki dengan kata-kata kasar,” kata Musa saat dihubungi, Rabu (12/10/2022).

Ia menjelaskan, jika mobil tersebut masuk ke area alun-alun untuk mengangkut panggung bekas acara Maulid Nabi Muhammad di tingkat kecamatan pada siang harinya. Karena cuaca hujan, tidak mungkin mereka mengangkut tenda ke pinggir jalan sebab posisinya agak jauh sehingga mobil terpaksa masuk ke area alun-alun untuk mempermudah dan mempercepat proses pembongkaran dan pengangkutan

“Saya rasa bukan hanya di Malingping saja, di Istana Negara juga membongkar dan mengangkut barang bekas acara mobil sudah biasa masuk untuk mempermudah pengangkutan, itu mah sudah hal yang biasa, gak usah marah-marah begitu apalagi sambil memaki-maki warganya,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan, meskipun yang dilakukan oleh sopir tersebut memang salah, tapi nilai kerusakan yang dilakukan oleh sopir tidaklah sebanding dengan kerusakan yang dilakukan oleh sopir truk angkutan pasir yang mengangkut melebihi batas (over tonase) yang setiap harinya melewati jalan milik Pemkab Lebak.

“Intinya sih saya sangat menyayangkan dengan sikap Bupati Lebak yang telah keliru dengan mengucapkan kata-kata kasar kepada sopir yang hanya membawa mobil ke area alun-alun,” ujarnya.

Lebih lanjut Musa menyarankan Bupati Lebak lebih bijak, meskipun sopir tersebut salah. Sebaiknya diperingati dengan bahasa yang santun dan elok.

“Sebagai pemimpin, saya rasa sangat tidak pantas berkata kasar seperti itu, sampai ada kata dicabok (ditampar) dan kata dipeuncit (disembelih). Apalagi Kecamatan Malingping itu adalah daerah pemilihan saya,” ucapnya.

Ia menambahkan, apa yang dilakukan oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya tersebut tidak mencerminkan seorang pemimpin yang bijak dan adil, karena memaki dengan kata yang kasar kepada masyarakat kecil.

“Padahal saat Bupati Lebak sedang marah-marah itu, jelas terlihat sebuah mobil tronton yang ukurannya sangat besar melintas. Kenapa itu dibiarkan saja, mobil tersebut kan jelas merusak infrastruktur jalan,” katanya.

(San/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News