SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 791.610 masyarakat Banten dalam kondisi miskin. Dengan kata lain, angka kemiskinan di Banten saat ini mencapai 5,84 persen dari total penduduk Banten memcapai 12 juta jiwa.
Berdasarkan data BPS Provinsi Banten, Senin (1/7/2024), persentase penduduk miskin di Provinsi Banten pada Maret 2024 sebesar 5,84 persen, menurun 0,33 persen poin terhadap Maret 2023.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 791,61 ribu orang, menurun 34,5 ribu orang terhadap Maret 2023. Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 sebesar 6,00 persen, turun menjadi 5,69 persen pada Maret 2024.
Sementara, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 sebesar 6,79 persen, turun menjadi 6,44 persen pada Maret 2024.
“Jika dibanding Maret 2023, jumlah penduduk miskin Maret 2024 perkotaan turun sebanyak 8,1 ribu orang (dari 623,19 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 615,07 ribu orang pada Maret 2024,” kata Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar dalam rilis resmi BPS.
Sementara itu, lanjut Faizal, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 26,4 ribu orang (dari 202,93 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 176,54 ribu orang pada Maret 2024).
“Sedangkan, Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp654.213/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp474.039 (72,46 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp180.174 (27,54 persen),” ujarnya.
Selanjutnya, pada Maret 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Banten memiliki 5,09 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp3.329.944/rumah tangga miskin/bulan.(Mir/Red)