Beranda Pemerintahan BPBD Pandeglang Sebut Abu Vulkanik yang Terbawa Angin Tidak Berbahaya

BPBD Pandeglang Sebut Abu Vulkanik yang Terbawa Angin Tidak Berbahaya

Aktivitas Gunung Anak Krakatau - foto istimewa

PANDEGLANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang memastikan jika abu vulkanik yang berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terbawa angin ke wilayah Pandeglang tidak berbahaya.

Sektretaris BPBDPK Kabupaten Pandeglang, Rahmat Zultika menyampaikan, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa abu yang terbawa angin dari erupsi GAK saat ini dalam level tidak berbahaya.

Selain itu, dia mengaku saat ini belum ada laporan resmi ke BPBD terkait abu vulkanik di wilayah Pandeglang, namun abu vulkanik sudah sampai ke wilayah Lampung Selatan.

“Saya belum mendapatkan informasi tentang abu vulkanik yang ada di Pandeglang. Kalau semalam kami ada zoom dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). BPBD Lampung Selatan menyampaikan bahwa abu vulkanik sudah sampai ke mereka (Lampung). Saya pikir abu juga belum berbahaya seperti yang disampaikan PVMBG,” kata Rahmat saat dihubungi BantenNews.co.id, Selasa (26/4/2022).

Secara geografis, kata Rahmat, GAK lebih dekat ke Lampung dibandingkan ke Pandeglang sehingga wajar jika abu vulkanik sudah sampai ke wilayah Lampung.

“Memang dari segi geografis Gunung Anak Krakatau ini masuk ke wilayah Lampung Selatan dibandingkan ke Pandeglang. Kalau ada abu vulkanik ke Pandeglang itu alami saja karena tergantung arah angin,” jelasnya.

Menurutnya, kenaikan level dari level II ke level siaga bukan berarti darurat artinya masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di sekitar gunung dengan jarak 5 kilometer. Sedangkan di luar jarak itu masyarakat tetap bisa aktivitas seperti biasa.

Ia juga meminta masyarakat agar tidak panik dan percaya pada kabar yang belum tentu kebenarannya, masyarakat diminta tetap berpatokan pada informasi resmi yang disampaikan oleh pemerintah terkait perkembangan erupsi GAK dan peristiwa bencana lainnya.

“Nanti kalau ada permasalahan masyarakat akan diberikan informasi dari pemerintah sehingga jangan percaya kalau ada informasi bukan dari pemerintah. Masyarakat juga bisa men-download aplikasi Inaris yang memberikan informasi gempa bumi secara real time, terus masyarakat ketika terjadi musibah bisa menyampaikan ke nomor layanan BPBD. Kalau memang ada abu vulkanik itu gampang saja. Nanti pak lurah atau Kades ke Camat terus meminta pada kami untuk kebutuhan masker,” tutupnya.

(Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News