CILEGON – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, Rasmi Widyani menyatakan pihaknya saat ini berupaya memperbaiki alat pendeteksi dini tsunami di Kota Cilegon. Sebab dua alat pendeteksi dini tsunami di Kota Cilegon dalam keadaan rusak.
“Kita punya dua alat pendeteksi dini tsunami di Kecamatan Grogol dan Ciwandan. Semuanya rusak,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (26/12/2018).
Dalam memperbaiki alat pendeteksi tsunami itu, kata dia, pihaknya bakal melakukan kerjasama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Teknik Cilegon.
“Untirta Teknik Cilegon juga bisa memperbaiki. Tapi sekarang kita sedang mencari solusi mekanismenya.
Kalau kajian-kajian kan Untirta sudah banyak kerjasama dengan pemda. Nah kalau ini kan pengadaan, jadi masih belum ketemu rumusnya, khawatir salah melangkah dalam pertanggungjawabannya nanti malah kita yang kena bencana,” ucapnya.
Dia menuturkan kedepan, alat pendeteksi dini tsunami ini bakal disambungkan dengan pengeras suara di sarana ibadah masyarakat.
“Nanti kita akan sambung ke toa masjid di lingkungan masyarakat. Jadi nanti bunyi (bila ada tsunami-red), katanya.
Sementara, lanjutnya, dalam mengantisipasi peristiwa tsunami pihaknya sudah melakukan pemetaan dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Kita juga sudah membuat jalur evakuasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat,” imbuhnya. (Man/Red)