Beranda Advertorial BPBD Banten Gencar Gelar Sosialisasi Penanganan Bencana Hingga Menyeluruh

BPBD Banten Gencar Gelar Sosialisasi Penanganan Bencana Hingga Menyeluruh

Sosialisasi Badan Penanggunalangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten.

SERANG – Berbagai cara dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten dalam menekan korban jiwa akibat yang ditimbulkan dari kejadian bencana.Untuk itu, BPBD Provinsi Banten gencar menggelar sosialisasi penanganan kebencanaan mulai dari keluarga hingga ke sekolah-sekolah di Provinsi Banten.

Seperti dilakukan fungsional analis kebencanaan Ahli Muda Jumena Sukmawijaya saat menghadiri undangan sebagai narasumber di SMAN 6 Pandeglang untuk memberikan sosialisasi kebencana ke siswa baru.

Menurut Jumena, bencana dapat terjadi kapan dan dimana saja, sehingga dalam mengurangi risiko bencana di sekolah.

“Maka, siswa perlu untuk mendapatkan pemahaman mengenai potensi bencana apa saja yg ada disekitar mereka akhiranya mereka tahu dan mengerti harus berbuat apa pada saat terjadi bencana,” terang Jumena, Kamis (3/8/2023).

Terpisah, Kepala BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana mengatakan, perlunya pembekalan dan pengenalan bencana menyasar pada lingkungan terkecil seperti keluarga, agar tercipta keluarga yang berpengetahuan. Salah satunya dilakukan BPBD Provinsi Banten dengan melaksanakan kegiatan pelatihan keluarga tanggap bencana alam di Jl. Jiwantaka I, Kel. Kagungan, Kec. Serang, Kota Serang pada Selasa (18/7/2023) silam.

“Keluarga harus diberikan pengetahuan tentang ancaman, resiko, serta cara menghindari dan mencegah bencana, keluarga yang sadar, menyadari bahwa mereka tinggal di wilayah rawan bencana dan menyesuaikan diri dengan misalnya membangun rumah tahan gempa, dll dan Kelurga yang Berbudaya, berperilaku selaras dengan prinsip pengurangan risiko bencana seperti membuang sampah pada tempatnya , menanam dan merawat pohon; serta Keluarga yang tangguh, selalu siap siaga menghadapi bencana, mampu menghindar dan cepat pulih dari dampak bencana,” kata Nana.

Menurut Nana, keluarga merupakan satu kesatuan yang akan selalu terhubung kepada kesiapsiagakan berbasis keluarga berusaha untuk memperkuat hubungan dan mempergunakan hubungan sosial tersebut sebagai kekuatan utama dalam kesiapsiagaan kekuatan untuk saling menopang kekuatan untuk saling membantu akan memberikan kenyamanan dan meninggalkan kepanikan

Baca Juga :  Resmikan Sumber Air Bersih ke-9, Helldy Harap Bisa Bantu Masyarakat Gerem

Lanjut Nana, dalam rencana kesiapsiagaan keluarga dalam penanggulangan bencana keluarga harus menyiapkan rencana kesiapsiagaan telah tersusun untuk seluruh anggota keluarga termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas serta setiap anggota keluarga memiliki nomor-nomor kontak anggota keluarga yang lain dan dapat dihubungi saat keadaan darurat

serta di dalam kesiapsiagaan berbasis keluarga peringatan dini harus dapat dikenali seluruh anggota keluarga termasuk kelompok rentan dan disabilitas baik saat di dalam dan di luar rumah.

Tidak cukup Sampai disitu, BPBD Banten juga gencar menggelar kegiatan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana di sektor kepariwisataan. Lanjut Nana, di beberapa tempat, industri pariwisata rentan dengan bencana, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Untuk itu, perlunya pendekatan pengurangan resiko bencana (PRB) menjadi strategis untuk diterapkan di di sektor pariwisata.

Masih kata Nana, BPBD tidak hanya menangani kegiatan yang sifatnya darurat, namun dengan tupoksi yang ada juga melakukan kegiatan yang sifatnya preventif. Melakukan antisipasi terhadap wilayah-wilayah yang berpotensi terhadap bencana.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Banten Asep Mulya mengatakan, edukasi dan pelatihan bagi masyarakat untuk mengantisipasi potensi bencana harus dilakukan.

“Kami mendorong pengelola kawasan industri supaya selalu siaga dan sigap dalam menghadapai potensi bencana. Kami juga mendorong kawasan industri memiliki rencana mitigasi bencana dalam rangka menghadapi potensi kejadian bencana ke depannya,” tuturnya.

Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten, Yeremia Mendrofa Penguatan kapasitas kebencanaan tidak hanya berfokus kepada masyarakat dan atau tempat tinggal namun perlu dilakukan secara menyeluruh, salah satunya dalam ranah pariwisata.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan meningkatkan pengetahuan masyarakat sekitar obyek wisata agar dapat mengenali, mengurangi risiko ancaman bencana, serta bertindak selaras dengan kebijakan kepariwisataan. (adv)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News