CILEGON – Polres Cilegon mengungkapkan motif penculikan yang menimpak bocah 8 tahun bernama Amrullah Farid Azzaky hingga ditemukan di Riau.
Polisi menduga, pelaku penculikan mengiming-imingi korban dengan sejumlah uang yang cukup besar agar mau ikut dengannya.
Diketahui, Amrullah Farid Azzaky warga Lingkungan Sukamaju, RT 06/RW 06, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon yang dilaporkan hilang sejak Selasa (7/1/2025).
Zaky yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) itu hilang diduga diculik oleh orang tak dikenal saat tengah bermain. Zaky akhirnya ditemukan di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau pada Sabtu (11/1/2025) lalu.
Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Hardi Meidikson Samula membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengungkapkan seseorang yang diduga menculik Zaky masih itu di bawah umur.
Diduga pelaku ini juga mengiming-imingi korban dengan sejumlah uang yang cukup besar agar mau ikut dengannya.
“Untuk seseorang yang diduga sebagai pelaku yang membawa Zaky ini memang menurut keterangan dari Zaky sendiri ada iming-iming uang dengan jumlah yang cukup besar. Dengan bahasanya “Ayo, Zaky kamu mau uang nggak? Kalau mau ikut saya” dan Zaky-nya mengikuti. Kalau berdasarkan keterangan Zaky jumlah uang yang diiming-imingi itu Rp300 juta,” kata Hardi, Senin (13/1/2025.
Hardi menyampaikan, Zaky bisa sampai berada dan ditemukan di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau itu karena diajak oleh terduga pelaku untuk menumpang pada sebuah truk yang mengangkut sepeda motor tanpa sepengetahuan sang sopir.
Zaky juga sempat disuruh mengemis oleh terduga pelaku saat truk berhenti.
“Sempat beberapa kali saat truk itu berhenti, karena mereka tidak makan sehingga korban ini disuruh minta-minta. Kalau nangis, diancam akan dipukul dan sempat sudah dipukul di bagian muka menurut Zaky. Pelaku asli Lampung, domisili di Tangerang,” ujarnya.
Sampai saat ini, diduga pelaku yang menculik Zaky masih dalam pemeriksaan petugas kepolisian untuk menggali informasi lebih lanjut.
“Untuk seseorang yang diduga membawa Zaky ini masih terus kita dalami karena perlu pendampingan untuk pemeriksaan karena masih di bawah umur,” tutup Hardi.
Sementara, Suniri ibu dari Amrullah Farid Azzaky, menceritakan kronologi penculikan yang dialami anaknya.
“Awalnya kan abis sekolah, terus pulang, terus main, setelah itu udah gak pulang-pulang. Saya nyari gak ketemu. Saya tanya teman-temannya katanya dia dibawa orang,” kata Suniri.
Mengetahui anaknya diduga diculik oleh orang tak dikenal, Suniri langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Pulomerak di hari yang sama saat peristiwa itu terjadi.
“Setelah saya nyari gak ketemu, saya lapor ke Polsek. Yang bawanya gak kenal,” ujarnya.
Penulis : Maulana
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd