KAB. SERANG – Hujan dan cuaca mendung yang kerap terjadi di beberapa wilayah Provinsi Banten salah satunya di Kabupaten Serang pada awal Juli ini menimbulkan pertanyaan di berbagai kalangan masyarakat. Banyak masyarakat yang menilai jika kejadian cuaca tersebut merupakan pancaroba atau peralihan musim. Namun sebenarnya saat ini Indonesia belum memasuki pancaroba.
Koordinator Bidang Data dan Informasi pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas 1 Serang, Tarjono menjelaskan saat ini Indonesia belum memasuki peralihan musim kemarau ke musim hujan atau yang disebut pancaroba.
“Oh belum, puncak musim kemarau tahun ini diprediksi bulan Agustus,” ujar Tarjono pada BantenNews.co.id, Selasa (13/7/2021).
Sementara itu untuk musim penghujan biasanya terjadi mulai September.
Lebih lanjut, Tarjono menjelaskan berdasarkan data prakiraan musim yang dirilis oleh Deputi Bidang Klimatologi BMKG bahwa untuk beberapa wilayah di Provinsi Banten sudah memasuki musim kemarau pada Dasarian ke II yang terjadi sejak Mei 2021.
“Untuk zona musim (ZOM) 58, yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota dan Kabupaten Serang dan Kota Cilegon memang sudah masuk musim kemarau pada Dasarian ke II Bulan Mei 2021, namun memang terpantau untuk kemarau tahun ini terindikasi kemarau basah yang artinya masih terdapat sesekali hujan dengan intensitas ringan,” jelas Tarjono.
Penyebab terjadinya musim kemarau basah salah satunya adalah suhu muka laut.
“Salah satunya, Suhu muka laut di Pasifik timur bagian tengah masih terpantau lebih rendah dibandingkan suhu muka laut di wilayah Indonesia,” kata Tarjono.
Fenomena kemarau basah yang terjadi saat ini merupakan fenomena alam biasa yang terjadi di Indonesia dan dapat terjadi berkala antara 3 sampai 5 tahun sekali. Musim kemarau basah bisa terjadi hingga bertemu dengan awal musim penghujan yaitu sekitar bulan Agustus atau September.
(Nin/Red)