SERANG – Dalam rangka mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren di Banten. BI Banten membekali keterampilan membuat roti untuk siswa dan pengurus pesantren. Pelatihan yang berlangsung 3 hari yaitu 29 – 31 Maret 2021 melibatkan 14 pondok pesantren dari 8 Kabupaten /Kota dan Generasi Baru Indonesia (Genbi).
Hal itu terungkap pada acara pembukaan pelatihan diselenggarakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Senin(29/3/2021).
Hadir memberikan sambutan secara virtual Ahmad Dara dari Komisi XI DPR RI, Bambang Himawan, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Kantor Pusat Bank Indonesia, dan Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) KH. Anang Azhari, Ketua MUI dan calon off taker produk roti dari beberapa instansi/lembaga yaitu Kejaksaan Tinggi Banten, Polda Banten, SKPD Pemprov Banten dan SKPD Pemkab Pandeglang serta pimpinan Polsek di Banten.
Kepala BI Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan kegiatan ini dapat membuka peluang akses hasil produksi pesantren di wilayah Banten.” Semoga kegiatan pelatihan Roti Pesantren (Rotren) Santripreneurship 2021 dapat bermanfaat bagi kemandirian pesantren di Provinsi Banten,” ucapnya.
Ia menjelaskan acara tersebut akan berlanjut dengan kelas praktek membuat roti pada 30-31 Maret 2021 di Pondok Pesantren Al-Mizan Putri Cikole, Pandeglang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Satripreneurship Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten.
Terdapat kurang lebih 4.150 pesantren terdaftar dan diantaranya banyak yang memiliki unit usaha potensial yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Hal ini tentunya merupakan potensi yang sangat besar yang dimiliki pesantren dalam mendorong akselerasi pembangunan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai rujukan ekonomi syariah dunia.
“Jumlah pesantren di Indonesia yang besar tersebut tentunya juga mempunyai andil dalam proses menciptakan sumber daya manusia yang unggul, berkualitas dan beraqhalul karimah,” ucapnya.
Ketua FSPP Banten KH. Anang Azhari menyampaikan bahwa ekonomi protektif adalah cara pesantren membangun kemandirian ekonomi agar mampu menghidupi dirinya sendiri dan bertahan hidup untuk jangka waktu yang panjang. Dan membekali keterampilan usaha kepada pondok pesantren sedemikian penting.
“Terkait hal tersebut, Bank Indonesia berupaya turut aktif dalam pemberdayaan ekonomi syariah, khususnya ekonomi pondok pesantren bersama stakeholder sebagai upaya mendorong pengembangan dan penguatan usaha syariah, termasuk salah satunya yaitu kemandirian ekonomi pesantren,” ucapnya. (Dhe/Red)