PANDEGLANG – Sebanyak 134 Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Pandeglang hari ini berangkat ke Pulau Dewata Bali. Rencananya ratusan Kades itu akan mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dan studi banding ke Desa Kukuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Untuk diketahui, biaya untuk mengikuti kegiatan tersebut setiap Kades diwajibkan membayar sebesar Rp 10 juta dari Dana Desa.
Dari 326 Kades yang ada di Kabupaten Pandeglang hanya 134 yang ikut serta. Hal itu karena kegiatan tersebut tidak diwajibkan sehingga banyak Kades yang memilih tidak ikut serta.
“Betul, menurut informasi dari panitia, kalau tidak salah, 134 Kades di Kabupaten Pandeglang, hari ini bertolak ke Bali. Itu jumlah yang berangkat hari ini,” kata Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Pandeglang, Ibnu Hajar saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp, Senin (2/9/19).
Kata Ibnu, alasan dipilihnya Pulau Bali sebagai tempat bimtek dan studi banding karena disana ada desa yang bisa menghasilkan pendapatan hingga miliaran rupiah.
“Adapun tujuan kami mengadakan Bimtek dan study banding di Bali, yaitu untuk belajar, melihat dan mengunjungi langsung desa yang Pendapatan Asli Daerah (PAD) nya, bisa mencapai milaran. Desa tersebut ada di Bali,” katanya.
Ibnu menjelaskan kegiatan tersebut bakal dilakukan selama 3 hari yang dimulai dari tanggal 2 hingga tanggal 5 September mendatang. Kegiatan tersebut rencananya juga bakal dihadiri perwakilan dari DPMPD dan beberapa dinas lainnya.
“Hanya 134 Kades yang ikut. Dan bagi yang tidak mengikuti, tidak ada sanksi. Hanya yang menganggarkan untuk kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa. Pos anggarannya ada,” jelasnya. (Med/Red)