Beranda Peristiwa Berbahaya, Bungkil Kedalai Asal Argentina di Cilegon Potensi Mengandung OPTK

Berbahaya, Bungkil Kedalai Asal Argentina di Cilegon Potensi Mengandung OPTK

Petugas Karantina Pertanian Cilegon sedang melakukan pemeriksaan - foto istimewa

CILEGON – Karantina Pertanian Cilegon meningkatkan pengawasan terhadap lalulintas media pembawa Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina (OPTK) di Pelabuhan Cigading, Kota Cilegon.

Seperti lalulintas bungkil kedalai yang berasal dari Argentina atau biji jagung dari Amerika Serikat. Diketahui, bahwa negara tersebut telah ditemukan serangga Delia platura yang merupakan OPTK A1 atau belum ditemukan di Indonesia (Permentan nomor 25 tahun 2020).

Delia platura, saat stadium belatung serangga ini dapat menyebabkan kerusakan pada biji maupun benih jagung dengan memakan bagian dalam atau isi jagung yang dapat mencegah perkecambahan benih. Meskipun benih dapat berkecambah namun, bentuk tidak normal atau kurus dan berdaun sedikit (Bessin 2004).

Selain jagung, Delia platura juga menyerang berbagai macam tanaman hortikultura termasuk kacang-kacangan (Phaseolus spp.), Kacang polong (Pisum spp.), Ketimun (Cucumis sativus), melon (Cucumis melo), bawang merah (Allium cepa), merica (Capsicum annuum), kentang ( Solanum tuberosum), dan sayuran lainnya (Kessing dan Mau 1991).

Menurut Rani Dessy Karyani, Analis Karantina Tumbuhan, lalat dewasa berwarna abu-abu kecoklatan menyerupai lalat rumahan dan ditandai dengan tiga garis di punggungnya. Sedangkan ukurannya setengah dari ukuran lalat rumah (Gesell 2000).

“Larva tanpa kaki (belatung) berwarna putih kotor dengan corak kuning, silindris dan bentuk meruncing. Belatung dewasa panjangnya 0,50 sampai 0,63 cm (centi meter) dan memiliki kepala runcing dengan dua kait mulut berwarna hitam. Perutnya tumpul dengan dua spirakel coklat sampai hitam di ujung posterior,” ujarnya melalui siaran tertulis, Selasa (22/12/2020).

Selanjutnya Rani menjelaskan, satu serangga dewasa dapat menghasilkan sekitar 100 telur yang diletakkan pada tanah, khususnya pada bahan-bahan organik. Setelah 2-4 hari, telur tersebut menetas. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh dari telur hingga dewasa adalah tiga hingga empat minggu, pada suhu 23 derajat Celsius diperlukan waktu 24 hingga 25 hari.

Baca Juga :  Merusak Lingkungan, Satpol PP Kabupaten Tangerang Setop Aktivitas Galian Tanah di Kresek

Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi menegaskan, bahwa pengawasan karantina terhadap lalulintas media pembawa OPTK telah dilakukan dengan cepat cermat dan akurat berdasarkan Undang-undang dan peraturan perkarantinaan yang berlaku.

”Pejabat Karantina Pertanian Cilegon juga telah difasilitasi dengan peralatan di lapangan dan laboratorium yang berupa alat dengan spesifikasi tinggi, sehingga kami yakin tidak ada OPTK yang lolos dari pengawasan termasuk Delia platura ini,” pungkas Arum.

(Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News