SERANG – Sebanyak 11 ribu guru baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun non PNS, Kamis (25/2/2021) menjalani vaksinasi Covid-19. Vaksinasi itu dilaksanakan di halaman parkir Rumah Sakit Umum Banten (RSUB).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, pihaknya menargetkan vaksinasi massal sebanyak 13.500 orang petugas pelayanan publik. Dimana 11 ribu orang merupakan guru-guru SMA/SMK Negeri se Provinsi Banten.
Diketahui, vaksinasi massal dosis pertama bagi petugas pelayanam publik dilakukan selama empat hari terhitung tanggal 24 hingga 27 Februari 2021. Sedangkan untuk dosis kedua akan diselenggarakan pada 10 hingga 14 Maret 2021 dan untuk lokasi dipusatkan di RSUB.
“Per hari kita targetkan 3.500 orang yang divaksin. Untuk guru kita prioritaskan yang menjadi kewenangan Pemprov Banten. Untuk guru SMP dan SD (divaksin) di kabupaten/kota yang juga sudah dimulai hari ini,” kata Ati kepada wartawan.
Ati mengungkapkan, pada vaksinasi tahap kedua, Pemprov Banten mendapatkan 28.800 vial vaksin Sinovac untuk 200 ribu sasaran. Untuk pelaksanaan vaksinasi sendiri, pihaknya tetap berpedoman pada aturan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Kita mengacu aturan yang telah ditetapkan Kemenkes. Ada empat hal yang kita bisa pilih, pertama vaksinasi di fasilitas kesehatan, kedua pelaksanaan vaksinasi massal di tempat, ketiga vaksinasi di institusi setempat dan empat vaksinasi massal berjalan,” ungkapnya.
Untuk pelayanan vaksinasi massal berjalan, lanjut Ati, untuk saat ini belum bisa dilakukan. Ia mengaku, cara tersebut akan dilakukan ketoka dimulainya vaksinasi bagi para pelaku ekonomi.
“Nanti (dilakukan) menuju sasaran para pedagang. Sekarang pilihannya metode fasilitas pelayanan kesehatan, vaksinasi massal di tempat dan vaksinasi di institusi,” jelasnya.
Terkait adanya penumpukan massa guru saat yang terjadi, Ati menilai pihaknya sudah memberikan jadwal kepada para guru. Pihaknya juga memastikan protokol kesehatan tetap dilaksanakan.
“Kita sudah pertimbangkan dengan empat hari (vaksinasi) kita bagi menjadi 3.500 orang per harinya, dimana per jamnya itu 400 an orang. Mungkin karema datangnya serempak, padahal sudah disesuaikan jamnya,” ujar Ati.
(Mir/Red)