JAKARTA – Keringat berlebih atau hyperhidrosis menjadi salah satu penyebab bau ketiak. Pasalnya keringat bisa mempercepat perkembangbiakan bakteri penyebab bau ketiak.
Terkadang antiperspirant topikal tidak cukup untuk melawan kondisi hiperhidrosis. Nah, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan Botox. Suntik Botox di ketiak bisa menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk hiperhidrosis.
Mengutip dari Healthline, suntikan Botox atau botulinum toxin memblokir pelepasan neurotransmitter asetilkolin, yang berikatan dengan kelenjar keringat untuk memberi sinyal keluarnya keringat.
Biasanya, sistem saraf mengaktifkan kelenjar keringat ketika suhu tubuh meningkat, karena beginilah cara tubuh mendinginkan dirinya secara otomatis.
Namun pada penderita hiperhidrosis, saraf yang memberi sinyal pada kelenjar keringat terlalu aktif. Ketika Botox disuntikkan langsung ke area tubuh yang biasanya berkeringat, dalam konteks ini ketiak, saraf yang terlalu aktif pada dasarnya akan lumpuh.
Sehingga hal ini menghentikan kelenjar keringat memproduksi terlalu banyak keringat, produksi keringat pun menurun secara signifikan.
Namun perlu diketahui bahwa efek Botox bersifat sementara, artinya memerlukan suntikan secara reguler di masa mendatang. Untuk mengatasi keringat di ketiak, suntikan Botox umumnya perlu diulang setiap 7 hingga 16 bulan untuk mendapat hasil terbaik.
Di Indonesia sendiri, harga suntik Botox ketiak cukup bervariasi mulai dari jutaan rupiah. Contoh di klinik ternama seperti ZAP, diketahui lewat website resminya biaya untuk perawatan tersebut mencapai Rp5 juta untuk sepasang ketiak.
(Red)