Permasalahan dalam hubungan cinta kadang tidak masuk akal. Apalagi jika Anda sudah dimabuk cinta atau yang sekarang disebut budak cinta.
Salah satu permasalahan yang banyak terjadi dalam masyarakat adalah kekasih minta pergi berdua dari rumah. Dalam istilah sehari-hari, masalah ini biasanya disebut dengan lari dari rumah. Hal ini tentunya tidak baik untuk dilakukan dan sudah tidak sehat.
Pada beberapa kasus, si laki-laki yang mengajak perempuan untuk melakukan hal ini. Karena merasa terlalu sayang, akhirnya si perempuan setuju dan yang terjadi kemudian adalah orangtua khawatir dan tak jarang sampai ke ranah kepolisian untuk mengusut tuntas.
Nah, untuk menghindari dari masalah ini, Psikolog Meity Arianty, STP, M.Psi, menyarankan agar orangtua memiliki kendali besar. Maksudnya adalah orangtua harus bisa memberikan pemahaman kepada si anak tentang dunia di luar sana.
“Itu sebabnya harus ada kedekatan emosional orangtua ke anak supaya anak berani untuk menceritakan segala hal ke orangtuanya,” terang Psikolog Mei dilansir Okezone.com, beberapa waktu lalu.
Ya, seorang anak harus punya seseorang yang dia percayai agar si anak berani untuk menjelaskan segala hal, termasuk permasalahan cintanya dengan sang pasangan. Jika keterbukaan itu sudah terbentuk, maka setidaknya akan ada peran orangtua dalam penanganan masalah yang sedang dihadapi si anak.
Tidak bisa dipungkiri, biasanya kasus kabur dari rumah itu karena alasan cinta atau juga karena si anak punya masalah lain dalam hidupnya. Ketika si pacar mengajaknya, yang terjadi adalah persetujuan dan akan mengabaikan logika berpikir tentang statusnya sebagai anak di dalam keluarga.
Psikolog Mei menjelaskan bahwa jika anak tidak bisa memercayai orangtuanya untuk menceritakan segala hal, ajak si anak untuk bisa mempercayai gurunya. Setidaknya ini bisa menjadi alternatif pilihan yang tetap.
Lalu, bagaimana jika si anak memang sudah doyan “keluyuran” malam?
Psikolog Mei menegaskan bahwa peran orangtua sangat penting dalam kondisi ini. Jadi, hal yang harus dilakukan adalah menerapkan peraturan dalam rumah dan harus ditaati si anak.
“Aturan yang diberlakukan di dalam rumah harus ditegaskan. Aturan ini mesti jelas dlama pelaksanaannya,” paparnya.
Kemudian, apa yang harus dilakukan orangtua jika anaknya yang memang pengin pergi dari rumah?
“Kalau memang si anak yang mau, itu harus dicek; mengapa si anak perempuan ini begitu mudah menyukai laki-laki dan terlena terlalu dalam? Bagaimana pengendalian dirinya dan bagaimana hubungannya dengan orangtuanya sehingga dia nggak bisa berbagi hal termasuk cintanya ke orangtua, minimal ibunyalah,” terang Psikolog Mei.
Dia juga menambahkan bahwa sikap orangtua terhadap kasus seperti ini adalah evaluasi. Sehingga yang paling mudah dilakukan orangtua adalah komunikasi.
“Selain itu, hubungan emosional orangtua dengan anak harus dijalani agar ada kedekatan emosi. Memperbaiki hubungan dengan anak harus dilakukan supaya si anak bisa punya rasa percaya lagi dengan orangtuanya,” ujarnya. (Red)