PANDEGLANG – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang melakukan sosialisasi manajemen pengelolaan risiko banjir dan longsor yang disebabkan 3 sungai besar di Pandeglang.
Kepala Bappeda Pandeglang Utuy Setiadi menyampaikan, Pemda saat ini sedang fokus bagaimana caranya meminimalisir dampak bencana longsor dan banjir yang disebabkan oleh 3 sungai yakni Sungai Cidanau, Cidurian dan Ciujung.
“Kenapa sungai ini ditangani karena itu sudah melalui kajian, hasil kajiannya menentukan bahwa tiga sungai tadi perlu penanganan prioritas. Makanya disinergikan dengan RPJMN, RPJMD provinsi dan RPJMD kabupaten,” kata Utuy, Kamis (17/10/2019).
Adapun bentuk penanganan yang akan dilakukan pemerintah meliputi pemberian edukasi pada masyarakat agar jangan membuang sampah sembarang, membuat saluran irigasi di sekitar pesawahan milik masyarakat sehingga ketika terjadi banjir luapan air tidak merusak pesawahan masyarakat.
Ia memastikan bahwa program ini akan berkelanjutan hingga dari tahun 2018 – 2022. Utuy berharap pada tahun 2022 program ini sudah dapat diselesaikan dan bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh warga.
“Penanganannya sudah direncanakan di SKPD teknis. Penanganan ini pertama pelibatan masyarakat karena banjir ini diakibatkan oleh kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarang, kemudian fisiknya misalkan membangun irigasi jadi ketika banjir airnya tidak meluas ke sawah yang sedang masa tanam, terus memberikan edukasi juga agar tidak menebang pohon sembarang,” jelasnya. (Med/Red)