CILEGON – Tender pekerjaan di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada anggaran reguler tahun 2024 ini banyak yang mengalami kegagalan.
Pantauan dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Cilegon di https://lpse.cilegon.go.id/eproc4/lelang diketahui terdapat puluhan paket pekerjaan yang dinyatakan sebagai Tender Gagal yang umumnya didominasi jenis pekerjaan konstruksi, salah satunya seperti pembangunan ruang kelas di beberapa sekolah oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud).
“Awalnya memang ada beberapa paket pekerjaan kita itu yang gagal tender, tapi itu kan akhirnya diproses (tender) ulang. Jadi betul awalnya itu memang gagal tender,” kilah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dindikbud Kota Cilegon, Suhanda didampingi Kepala Dindikbud Cilegon, Heni Anita Susila melalui sambungan telepon, Kamis (24/10/2024).
Kendati dijelaskan Suhanda bahwa paket pekerjaan tersebut sudah berhasil ditender ulang dan terdapat pemenang, namun berbanding terbalik dengan informasi yang terdapat pada laman di atas yang tak melampirkan keterangan seperti yang dimaksud Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dindikbud Kota Cilegon ini.
“(Tender ulang pembangunan ruang kelas baru-red) semua sudah ada pemenang. Seperti yang di SDN Cikerut itu sudah ada pemenang, juga seperti di SDN Gedong Dalem I, SDN Grogol I dan SDN Krotek pernah gagal tendernya, tapi sekarang sudah ada pemenang dan sedang dilaksanakan,” katanya.
Secara teknis, belum diketahui secara persis apa yang menjadi kendala atau penyebab sehingga banyak tender pekerjaan di sejumlah OPD mengalami kegagalan hingga akhirnya tak diketahui dilakukan tender ulang. Telpon genggam Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Cilegon, Sam Wangge yang beberapa kali dihubungi wartawan dalam keadaan tidak aktif.
“Bunda juga selalu susah itu untuk menghubungi Sam Wangge. Tapi coba nanti bunda cek juga ke ULP (Unit Layanan Pengadaan),” ungkap Heni Anita Susila.
Selain gagal, dalam laman itu juga diketahui banyak paket pekerjaan di beberapa OPD lainnya yang mengalami batal tender yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
(dev/red)