Wayang adalah sejatinya tradisi zaman dahulu, kemudian dimainkan oleh seorang dalang kondang di seluruh indonesia. Memainkan wayang sama halnya dengan manusia yaitu ada filosofi yang kuat serta menjanjikan dengan diiringi alat musik yang khas. Wayang meliputi seni peran, seni musik, seni sastra. kebanyakan orang jawa sangat menyukai wayang. Keragaman wayang yang sangat berpengaruh pada manusia juga bisa untuk dijaga kelestariannya sehingga wayang bisa berpusat pada era globalisasi sekarang. Almarhum Ki Manteb sudah banyak memberikan kajian serta aksi menarik, ketika memainkan wayang banyak judul atau lakon yang membuat kagum kepada orang banyak.
“menungso eling lan waspada,”. Sebuah filosofi penting bagi manusia, karena di jaman yang sekarang ini banyak orang lupa dan lebih mementingkan diri-sendiri. Oleh sebab itu, filosofi ini sangat penting dan harus di jaga dengan baik. Sampai di ingat akhir hayatnya karena kejadian pada masa depan tidak ada yang tahu, ditambah lagi filosofi wayang ini berdampak besar bagi manusia.
Mungkin sekarang sudah jarang yang mengenal budaya wayang, kemudian peminatnya tersendiri semakin berkurang. Miris sekali, padahal kesenian wayang kulit telah mendunia. barang orang untuk bisa mempelajari wayang kulit tersebut hingga berani membayar mahal.
Melestarikan budaya wayang harus tetap di jaga dan keutuhannya. Dengan adanya digitalisasi saat ini menjadi sarana bagi mereka untuk tetap berkreasi. Tentu saja hal ini dapat mewujudkan dirinya dengan membutuhkan bantuan generasi muda serta memberi masukan. Indonesia kaya dengan kebudayaan, dan salah satunya adalah budaya wayang karena pentas seni yang dimainkan semalam suntuk, bukan hanya para penikmatnya memberikan efek positif dengan cerita yang serupa sama manusia. Dan berpikir wayang ini memberikan sangat bagus bagi dalang dan manusia.
Sesampainya wayang kulit kemudian di akui UNESCO sebagai karya budaya yang mengagumkan bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga. Sisi cerita wayang mengajarkan budi pekerti luhur, saling cinta serta menghormati hingga adegan lucu. Wayang kulit sendiri lahir dari masyarakat indonesia asli dan memang memiliki banyak sekali filosofi yang mengajarkan pada manusia seperti nilai budaya, luhur serta kajian budaya yang terus di jaga supaya tidak hilang termakan oleh jaman.
Tahun 2021, banyak kejadian para dalang telah meninggal dunia dan para aktor ternama. khususnya wayang ini membutuhkan dalang profesional di masa yang akan datang. Anak muda yang mencintai budaya ini, diharapkan mampu menggeluti dunia wayang dan menjadi dalang cilik serta mampu menggambarkan pada setiap tokoh wayang.
Sebagai pecinta budaya, harus menyukai setiap budaya yang ada. terlebih lagi wayang, memang tidak mudah mengetahui karakter wayang yang nilainya sama dengan manusia yang sulit di ucapkan. Warisan budaya wayang telah memberikan banyak manusia berpikir cerdas dengan adanya tokoh “semar” yang merupakan pusat perhatiannya dalam lakon wayang. Cerita yang di sampaikan pewayangan memiliki pola yang terbagi menjadi tiga babak.