Pemerintah Provinsi Banten menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan jalan tol Serang-Panimbang tahap ketiga pada tahun 2025. Proyek strategis nasional ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas menuju wilayah selatan Banten, termasuk kawasan wisata Tanjung Lesung yang menjadi destinasi unggulan. Gubernur Banten, Andika Hazrumy, dalam kunjungannya ke lokasi pembangunan di Kabupaten Pandeglang, menyatakan optimisme bahwa proyek ini akan selesai sesuai jadwal. “Kami memastikan seluruh proses berjalan lancar, termasuk pembebasan lahan yang sempat menjadi hambatan di tahap awal,” kata Gubernur Andika. Progres Pembangunan Saat ini, pembangunan tahap ketiga yang menghubungkan Cileles dan Panimbang telah mencapai 75%. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Banten, Irfan Maulana, menyampaikan bahwa pihaknya bekerja sama dengan kontraktor untuk mengejar target penyelesaian. “Kami fokus pada percepatan pekerjaan konstruksi tanpa mengesampingkan kualitas,” ujarnya. Dampak Positif bagi Ekonomi dan Pariwisata Penyelesaian tol ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah selatan Banten, yang selama ini terkendala infrastruktur. Ketua Asosiasi Pengusaha Wisata Banten, Ratna Dewi, menyatakan bahwa akses jalan tol akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tanjung Lesung dan destinasi lain di sekitar Pandeglang. “Jalan tol ini adalah game changer. Wisatawan dari Jakarta akan lebih mudah datang, yang tentu berdampak langsung pada pendapatan masyarakat lokal,” ujar Ratna. Tantangan dan Harapan Meski optimisme tinggi, beberapa tantangan masih mengintai, seperti curah hujan tinggi yang memperlambat pekerjaan konstruksi dan koordinasi pembebasan lahan di titik tertentu. Namun, pemerintah memastikan bahwa semua kendala akan diatasi dengan pendekatan kolaboratif. Penutup Jalan tol Serang-Panimbang menjadi simbol transformasi infrastruktur Banten. Dengan penyelesaian proyek ini, masyarakat berharap wilayah selatan Banten tidak hanya menjadi pusat wisata unggulan, tetapi juga motor penggerak ekonomi baru di provinsi tersebut.