Author: Ahmad Yani

Pancasila dan Penyemaian Spirit Moderasi Beragama di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Fakultas Falsafah dan Peradaban Universitas Paramadina yang didukung oleh Universitas Mahakarya Asia, Paramasophia menyelenggarakan Dialog Kebangsaan dalam Rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang bertajuk “Pancasila dan Penyemaian Spirit Moderasi Beragama di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa” secara daring pada Hari Senin, 18 Oktober 2021 pukul 09:00 – 12:50 WIB. Dalam acara tersebut hadir Wakil Ketua MPR-RI, Dr. Ahmad Basarah, M.H. sebagai keynote speaker. Dr. Ahmad Basarah, M.H., menyampaikan pentingnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Besarnya suatu bangsa berdasarkan falsafah yang dimiliknya, tidak dapat meniru falsafah hidup bangsa lain. Bangsa yang besar adalah bangsa yang hidup di atas nilai falsafah bangsanya sendiri.” imbuhnya. Acara yang merupakan puncak rangkaian kegiatan Lomba Nasional Esai dan Video serta Workshop Penulisan Populer di Media ini disambut dengan baik oleh Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini dan Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP, Ir. Prakoso, M.M. Dalam sambutannya, Prof. Didik J. Rachbini mengungkapkan bahwa nilai-nilai Pancasila telah diimplementasikan dalam tiga pilar Paramadina, yakni keislaman, kemodernan, dan keindonesiaan yang ditegakkan oleh pendiri Universitas Paramadina, Nurcholish Madjid. “Sudah setengah abad Cak Nur menegakkan Pancasila dengan nilai keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan”. Ia menegaskan pentingnya proses dialog kebangsaan antar semua pihak, “Marilah kita terus berdialog tanpa ada perasaan paling benar”, tambahnya. Ir. Prakoso, M.M. dalam sambutannya menyampaikan bahwa dialog kebangsaan ini dimaksudkan agar masyarakat khususnya anak muda dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam laku tindakan bermasyarakat dan bernegara. Dalam acara juga hadir empat orang narasumber yang membahas secara komprehensif persoalan Pancasila dan Moderasi Beragama dari berbagai perspektif. Ferro Ferizka Aryananda, M.Sc.,MBA., Rektor Universitas Mahakarya Asia memberikan pemaparan pertama mengenai Pancasila dan Anak Muda. Ferro menekankan bahwa Pancasila merupakan falsafah dan pandangan hidup yang baik, namun hal ini tidak cukup apabila tidak dikomunikasikan dengan baik pula terutama kepada para anak muda. Menurutnya bentuk komunikasi ini penting untuk disesuaikan dengan semangat dan cara-cara yang menarik bagi anak muda. “Yang paling penting dalam menumbuhkan nilai-nilai Pancasila di kalangan anak muda adalah muatan substansinya, tidak perlu melabel dengan istilah-istilah formal.” Dr. Sunaryo, dosen sekaligus Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Paramadina menegaskan dalam presentasinya bahwa  Pancasila bukan lawan agama. “Secara substantif tidak mungkin agama menolak Pancasila. Kalau ada agama yang menolak Pancasila, artinya agama itu menolak nilai-nilai ketuhanan, nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai perdamaian, itu sulit untuk dibayangkan”, tambahnya. Kemudian ia menjelaskan masih adanya kelompok yang menentang Pancasila disebabkan oleh dua hal yang perlu ditelisik lebih jauh, yaitu kemungkinan adanya pemahaman yang tidak tepat dalam memahami agama dan substansi Pancasila dan kedua, adanya kemungkinan interpretasi Pancasila yang tidak tepat (dari penguasa) sehingga mengancam sebagian kelompok agama. Tia Rahmania, M.Psi.,Psikolog, dekan Fakultas Falsafah dan Peradaban Universitas Paramadina mengaitkan perilaku intoleransi dan radikalisme dengan persoalan psikososial dan kesehatan mental yang dialami oleh setiap individu maupun kelompok. “Sikap tidak menghargai moderasi dalam beragama berkaitan dengan perilaku anti-sosial, di antaranya mengabaikan atau melanggar hak dan pertimbangan orang lain tanpa penyesalan.” Katanya. Tia menambahkan, untuk meningkatkan kehidupan moderasi beragama dan kesehatan mental yang komprehensif, perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak dengan melibatkan kementerian dan meningkatkan keterlibatan komponen masyarakat. Dr. M.Subhi-Ibrahim, Ketua Program Studi Falsafah dan Agama Universitas Paramadina membagikan hasil temuan big data terkait pembicaraan Pancasila dan agama di media sosial. “Dari hasil penelitian tersebut diketahui isu radikalisme menjadi perbincangan paling banyak (46%) terkait dengan Pancasila, disusul dengan isu lomba penulisan ilmiah oleh BPIP (22%), isu implementasi (19%), pelajar (11), dan sosialisasi (3).” Ujarnya. Dalam acara Dialog Kebangsaan yang dihadiri oleh 900 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum secara nasional ini juga diumumkan para pemenang Lomba Nasional Esai dan Video yang mengangkat tema “Pancasila dan Penyemaian Spirit Moderasi Beragama di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa”. Adapun pemenang Lomba Esai: Widya Resti Anike Putri (Harapan 3 – Universitas Mahakarya Asia), Fazri Kurniawan (Harapan 2 – UPN Veteran Jakarta), Muhammad Ghifari (Harapan 1 – Universitas Al-Azhar, Kairo Mesir), Amirullah Mukmin (Juara 3 – Universitas Paramadina), I Ketut Satya Wirayudhana (Juara 2 – Universitas Gadjah Mada), Karunia Haganta (Juara 1 – Universitas Indonesia). Pemenang Lomba Video: Muhammad Irfan Farhas (Harapan 3 – SMK Negeri 3 Magelang), Zhahrina Meiliza Putri (Harapan 2 – SMK Negeri 1 Tunjung Teja, Serang Banten), Yuliana (Harapan 1 – SMA N 1 Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah), Fera Yulianti (Juara 3 – SMK Negeri 1 Tunjung Teja, Serang Banten), Fadhil Mujahid (Juara 2 – MAN Insan Cendekia, Padang Pariaman, Sumatera Barat), Ega Dahni Pratama (Juara 1 – SMA Negeri 1 Pandeglang, Banten). (***)

Karyawan XL Axiata Gelar Aksi Sosial, Ada Bedah Rumah Hingga Bangun Jembatan dan Fasilitas Air Bersih  

Manajemen dan karyawan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menggelar berbagai aksi sosial guna merayakan HUT ke-25 perusahaan. Melalui program “XL Axiata Baik” aksi sosial dilaksanakan di berbagai daerah dalam beragam bentuk, mulai bedah rumah warga, hingga donasi akses internet dan laptop untuk pesantren. Sementara itu, melalui Majelis Taklim XL Axiata (MTXL), donasi karyawan juga disalurkan berupa sejumlah fasilitas umum bagi masyarakat di beberapa daerah. Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ini akan dilaksanakan mulai bulan Oktober 2021 dan diperkirakan akan rampung pada Juni 2022. Chief Human Capital Officer XL Axiata, M. Hira Kurnia, mengatakan XL Axiata berkomitmen untuk terus memperbesar kontribusi kepada masyarakat melalui program-program CSR yang berkelanjutan melalui Program XL Axiata Baik yang telah berjalan selama sekitar setahun terakhir. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia kami tidak mungkin menutup mata atas adanya berbagai persoalan sosial yang dihadapi masyarakat, dan untuk itu kami dan karyawan ingin selalu bisa membantu. “Manajemen juga ingin menciptakan culture karyawan untuk peduli terhadap lingkungan sekitar dan semoga hal baik ini dapat menginspirasi dan menciptakan domino effects untuk hal-hal baik lainnya,” ujarnya, Selasa (19/10/2021). Hira Kurnia menambahkan, manajemen XL Axiata mencoba menggalang dana dari karyawan untuk bersama-sama membantu masyarakat yang membutuhkan. Keterlibatan karyawan dalam program CSR juga berupa secara sukarela mengerahkan tenaga dan waktu dalam aksi sosial, serta mengajarkan ilmu pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki kepada komunitas-komunitas masyarakat yang membutuhkan. Salah satu aksi sosial yang saat ini dilaksanakan adalah bedah rumah warga yang membutuhkan di Desa Sumbersari, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sebuah rumah berukuran 7,5 meter x 5 meter yang dihuni seorang lansia yang sudah kurang layak huni dipugar dan dibangun lagi menjadi layak huni serta dilengkapi peralatan rumah tangga seperti tempat tidur, lemari, kursi dan kompor. Selain membangun kembali rumah tersebut, manajemen dan karyawan XL Axiata juga memberikan donasi 100 paket sembako kepada warga dhuafa sekitar bedah rumah. Aksi sosial lain yang juga mulai dilaksanakan pada Oktober 2021 adalah kegiatan karyawan mengajar bagi para santri, donasi router, akses internet gratis selama satu tahun dan donasi laptop/gadget layak pakai dari karyawan kepada Pondok Pesantren AL-IBTIDA di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, pengadaan depot air isi ulang di Desa Pakong, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur, sehingga membantu membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitarnya di Madura dan pengadaan water station untuk filterisasi air siap minum bagi lima masjid di Bandung. Kegiatan ini sebagai bagian dari implementasi komitmen XL Axiata memasuki usia 25 tahun dalam upaya Membangun Indonesia Digital. Beberapa aktivitas CSR dalam XL Axiata Baik lain yang dilakukan karyawan selama tahun 2021, seperti donor darah konvalesen untuk penyitas Covid-19, relawan pada Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di RSUI, Depok, dan RSUP H  Adam Malik, Medan. Selain itu juga edukasi dan donasi ke yayasan edukasi/non profit di berbagai daerah. Karyawan Bangun Masjid di Aceh Donasi karyawan untuk masyarakat juga disalurkan melalui Majelis Taklim XL Axiata (MTXL). Pada Oktober 2021 ini, wakaf karyawan tersebut diwujudkan dalam sejumlah kegiatan, antara lain berupa pembangunan masjid di Kabupaten Aceh Barat, serta penyediaan sarana air bersih di Desa Talang Lubuk, Kecamatan Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Selanjutnya, pembuatan jembatan di kampung nelayan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ketua MTXL Axiata, Yanuar Tirta Kumaya, mengatakan,”MTXL Axiata berupaya memfasilitasi karyawan dan pimpinan yang khususnya beragama Islam untuk mendonasikan sebagian rizkinya guna membantu mencarikan jalan keluar bagi permasalahan masyarakat di berbagai daerah. Bagaimanapun juga, kami karyawan selama ini hidup di tengah masyarakat dan mengetahui beberapa problematika sosial yang muncul. Karena itu pula, sudah seharusnya kami pun siap untuk membantu mancarikan jalan keluar atas problem sosial yang dihadapi masyarakat sesuai dengan kemampuan kami.” Pada Sabtu (16/10) kemarin, Ketua MTXL Axiata melakukan peletakan batu pertama pembangunan Wakaf Masjid di Desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Dana pembangunan masjid yang berukuran 19 meter X 21 meter ini sepenuhnya berasal dari donasi karyawan XL Axiata. Untuk mewujudkan pembangunan ini, XL Axiata bekerjasama dengan Yayasan Rumah Zakat Indonesia. Pembangunan diperkirakan selesai pada bulan April 2022. (***)

DANA Terus Dorong Pengguna Lakukan Proses KYC demi Keamanan dan Kenyamanan Transaksi

Dompet digital DANA terus mendorong penggunanya untuk melakukan proses verifikasi know your customer (KYC) dan menjadi pengguna premium. Langkah ini demi keamanan data dan kenyamanan pengguna dalam bertransaksi sekaligus upaya mencegah tindak kejahatan digital.  Guna memudahkan proses KYC, DANA telah menjalin kerja sama dengan Direktorat-Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang membuat proses proses verifikasi menjadi lebih cepat dan akurat. Dalam diskusi yang mengangkat topik ‘Data Kependudukan dan Sistem Keuangan Digital’ bersama Ditjen Dukcapil Kemendagri, Vince Iswara, CEO dan Co-Founder DANA mengungkapkan bahwa keamanan data dan kenyamanan transaksi akan selalu menjadi prioritas DANA. Salah satu upaya yang dilakukan termasuk dengan membekali dengan teknologi terdepan dalam verifikasi KYC. “Kami terus memperkuat sistem keamanan termasuk dengan menerapkan zero data sharing policy, mengadopsi sistem berstandar internasional seperti sertifikasi ISO 27001:2013 maupun PCI-DSS, dan bekerja sama dengan Dukcapil untuk proses verifikasi data penguna. DANA juga tidak berhenti mendorong dan mengedukasi pengguna untuk melakukan proses verifikasi KYC. Pasalnya, masih terdapat pengguna DANA yang belum melakukan KYC padahal manfaatnya besar sekali,” ujarnya Vince. Dengan melakukan KYC yang terkoneksi dengan Dukcapil, data kependudukan pengguna tidak akan tersimpan di DANA, namun terhubung dengan Dukcapil untuk tujuan verifikasi. Pengguna tidak perlu khawatir data pribadinya akan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Selain itu, dengan melakukan KYC, pengguna DANA akan menjadi pengguna premium yang bisa memanfaatkan secara optimal keunggulan-keunggulan serta manfaat dari teknologi yang dikembangkan oleh DANA. Berkat kerja sama DANA dengan Dukcapil, proses verifikasi juga menjadi cukup mudah dan cepat.  Selain faktor keamanan dan kemudahan tersebut, pengguna yang sudah melakukan proses KYC juga bisa menikmati sejumlah manfaat lainnya, di antaranya menambah saldo (top up) sampai dengan Rp10 juta, melakukan transfer maupun tarik tunai, serta penawaran spesial lainnya. “DANA menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Dukcapil atas kerja sama dan dukungan konektivitas dalam mengakselerasi setiap proses transaksi digital secara mudah dan aman. Kami percaya bahwa perlindungan terhadap data personal pengguna DANA berkat konektivitas dengan Dukcapil berdampak positif terhadap makin meningkatnya kepecercayaan dan kenyamanan masyarakat dalam mengadopsi budaya bertransaksi nontunai digital. Seiring dengan itu, DANA berkomitmen mendukung setiap program yang diinisiasi oleh Dukcapil yang berkaitan erat dengan percepatan inklusi keuangan digital di seluruh kalangan masyarakat Indonesia,” Vince menambahkan. Direktur-Jenderal (Dirjen) Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, kerja sama dengan DANA dalam hal pemberian hak hak akses verifikasi pemanfaatan data kependudukan merupakan amanat Pasal 79 dan Pasal 58 UU Nomor 24/2013 tentang Perubahan UU Nomor 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan (UU Adminduk). Tujuan kerja sama ini adalah untuk menjaga keamanan data pribadi dari penggelapan maupun pencurian data, meyediakan proses verifikasi yang cepat, efisien dan akurat, serta mewujudkan satu data untuk setiap orang (single identity number/SIN). “Kemendagri sebagai penyelenggara pemerintahan bermaksud membantu dalam membangun industri keuangan yang sehat sehingga bisa mencegah fraud, penipuan, dan pemalsuan sehingga industri keuangan bisa tumbuh dengan baik. Begitu pula kerja sama yang dilakukan oleh DANA dan Dukcapil untuk melakukan verifikasi pengguna sesuai dengan aturan yang berlaku. Hak akses ini hanya memungkinkan untuk melakukan verifikasi kesesuaian atau ketidaksesuaian antara data-data yang diberikan seorang penduduk yang akan menjadi calon pengguna dompet digital dengan data yang ada pada database kependudukan. Ke depannya, kami akan selalu meningkatkan keamanan siber dan menguatkan selektivitas kerja sama yang dilakukan,” ujar Zudan. Kemudahan proses KYC juga didukung oleh hadirnya DANA VIZ (Visual Identity AuthoriZation) yang mampu mengautentifikasi wajah seseorang dari gambar digital atau bingkai video terhadap database foto e-KTP. Dalam aplikasi DANA, teknologi pengenalan wajah untuk tujuan keamanan ini sudah tersedia dalam fitur Face Login. Yang terbaru, DANA VIZ kini memungkinkan pengguna memanfaatkan verifikasi wajah tidak hanya untuk melakukan login aplikasi, tetapi juga untuk membayar transaksi. Dengan begitu, bertransaksi menggunakan DANA semakin aman karena pengguna memiliki opsi baru untuk melindungi keamanan dana, data, dan transaksi milknya. (***)

Presiden Rusia Bicara Soal Kripto, Bitcoin Naik Lagi Hampir Menyentuh US$ 60.000

Vladimir Putin tiba tiba bicara soal kripto. Bukan untuk menolak keras ataupun melarang penggunaan untuk warga nya, justru Presiden dari negara yang terletak di benua Asia dan Eropa tersebut menunjukkan sikap toleransinya terhadap penggunaan kripto. Dalam wawancara yang diterbitkan oleh situs Kremlin pada Kamis, 14 Oktober waktu Rusia, Putin merasa bahwa Bitcoin cs dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Toleransi Vladimir Putin terhadap kripto disinyalir datang ketika Rusia mencari alternatif pembayaran untuk dolar Amerika Serikat. Meskipun Vladimir Putin mengizinkan penggunaan kripto sebagai alat pembayaran, namun nampaknya ia masih belum terlalu yakin soal perdagangan minyak yang menggunakan kripto sebagai alat pembayarannya. Menanggapi hal ini, CEO Indodax Oscar Darmawan tetap merasa senang karena kabar bahagia ini menambah daftar kepala negara yang mengijinkan kripto. Tentu ini menjadi angin segar bagi pendukung kripto mancanegara. Dengan sistem yang menggunakan teknologi blockchain, transaksi dapat dilihat secara “jelas” dan transparan. “Setelah negara tetangganya Ukraina yang beberapa waktu lalu mensahkan aturan mengenai kripto sebagai komoditas, kali ini isyarat toleransi terhadap kripto datang dari Vladimir Putin, Presiden Rusia. Ini merupakan kabar yang sangat baik, mengingat beberapa waktu lalu, Bank Sentral Rusia sempat mewanti wanti bahwa kripto adalah sesuatu yang fluktuatif dan cenderung tidak menyetujui kripto sebagai alat pembayaran. Meskipun pihak Bank Sentral Rusia tidak berencana untuk melarang penggunaan seluruh kripto seperti apa yang dilakukan Tiongkok, Namun mendengar pernyataan dari Putin ini sepertinya akan ada aturan yang berubah yang menguntungkan untuk Bitcoin cs” kata Oscar Darmawan. Dengan adanya kabar ini harga Bitcoin pada hari Jumat, 15 Oktober sempat hampir menyentuh US$ 60.000, harga all time high yang sempat digapai oleh Bitcoin beberapa bulan yang lalu. “Menurut data Indodax per hari Jumat, harga Bitcoin sudah mendekati US$60.000 tepatnya di angka US$ 59.454. Saya kira masih akan ada potensi untuk Bitcoin bisa melebihi harga all time high yang sempat dicapai beberapa bulan yang lalu tergantung dari sentimen positif di kemudian hari. Apabila dibandingkan dengan data di tahun 2020 harga Bitcoin memang terus naik bahkan bedanya sudah sangat jauh berkali lipat apabila dibandingkan dengan saat ini,” jelas Oscar. Bagi Oscar Darmawan, momen ini adalah waktu yang tepat untuk orang yang belum mulai untuk berinvestasi di Bitcoin untuk mulai belajar dan berinvestasi. Selain karena kepercayaan orang orang terhadap Bitcoin sudah semakin meningkat, harga Bitcoin yang terus naik setiap tahunnya, tentu ini bisa dijadikan aset masa depan. Bitcoin pun juga potensial memiliki momentum naik kembali karena akan adanya upgrade Taproot Bitcoin di bulan Oktober-November. Cukup dengan harga 10.000 rupiah saja, para member yang baru terdaftar di Indodax sudah bisa mulai berinvestasi di Bitcoin. (***)

Save the Children Ingatkan Seluruh Pihak Permudah Akses Cuci Tangan Pakai Sabun untuk Anak Penyandang Disabilitas

Hasil riset Save the Children di 46 negara termasuk di Indonesia pada Juli 2020, menemukan sebanyak 13% keluarga tidak memiliki akses terhadap air bersih termasuk dengan sabun atau pembersih tangan sebanyak 39%. Salah satu penyebab adalah faktor ekonomi yang dihadapi keluarga. Keterbatasan akses tersebut membuat 76% keluarga khawatir terinfeksi COVID-19 dan penyakit menular. “Data kami jelas mengambarkan bahwa kesulitan ekonomi karena dampak pandemi memperburuk akses anak dan keluarga terhadap layanan air, sanitasi dan pengobaatan terutama untuk anak dan keluarga penyandang disabilitas.” Jelas Selina Patta Sumbung / CEO Save the Children Indonesia. Selina juga menambahkan bahwa anak – anak penyandang disabilitas mengalami tantangan dalam menerapkan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) baik secara akses yang belum disesuaikan dengan ragam disabilitas anak, juga termasuk ketersediaan air dan sabun. Sejalan dengan tema Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia tahun 2021, Save the Children Indonesia mengingatkan seluruh pihak untuk memprioritaskan permudah akses CTPS untuk anak – anak dan keluarga penyandang disabilitas. Akses tersebut perlu disesuaikan dengan ragam disabilitas yang dimiliki oleh anak dan keluarga, sehingga penerapan CTPS nyata bagi semua khususnya anak dan keluarga penyandang disabilitas. Di Kabupaten Bandung, Save the Children Indonesia bersama dengan anak – anak penyandang disabilitas yang tergabung dalam Child Campaigner Save our Education mengembangkan video CTPS  inklusif, bertujuan untuk mengedukasi anak – anak penyandang disabilitas di seluruh Indonesia untuk memahami praktik CTPS. Video ini juga diharapkan menjadi salah satu unsur edukasi sekolah dan orangtua untuk dapat memastikan setiap anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas pada lingkungan yang aman. “Saya berharap kalau sekolah nanti dibuka lagi, sekolah bisa menyesuaikan sarana CTPS yang mudah dijangkau oleh anak penyandang disabilitas seperti saya, supaya saya tidak lagi kesulitan untuk ambil sabun karena ketinggian atau keran air kependekan.” Faisal / Siswa Kelas 11 SMK / Penyandang Disabilitas Fisik di Kabupaten Bandung. Perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia juga dilakukan oleh Save the Children di berbagai Provinsi, seperti di NTT dan DKI Jakarta yang berfokus pada peningkatan kesadaran publik dalam penerapan CTPS. (***)

Jaringan 4G XL Axiata Jangkau 100% Desa/Kelurahan di Bali dan Mulai Kenalkan Jaringan 5G

PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) memastikan jaringan di Bali dalam kondisi prima dan siap menyambut pembukaan kembali pariwisata Bali setelah hampir dua tahun terimbas pandemi. Hingga saat ini, jaringan 4G XL Axiata di wilayah Bali terus mengalami peningkatan. Meskipun dalam kondisi pandemi, XL Axiata terus membangun jaringan di seluruh penjuru Bali, baik untuk peningkatan kualitas layanan data dan suara di wilayah perkotaan, maupun perluasan ke area-area yang sebelumnya memang belum terjangkau. Sebanyak 716 desa/kelurahan di 57 kecamatan dan 9 kabupaten/kota di Bali kini telah terlayani oleh layanan 4G XL Axiata. Selain itu, kami juga mulai memperkenalkan jaringan 5G kepada masyarakat di Bali. Direktur Teknologi & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan sama seperti yang dirasakan seluruh masyarakat dan pelaku industri wisata Bali, pihaknya di XL Axiata juga sangat antusias dengan rencana pembukaan kembali pariwisata. “Untuk itu, jaringan XL Axiata sudah kami siapkan guna menyambut segala keperluan mendukung kembalinya para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Kini, di seluruh Bali kami mengoperasionalkan lebih dari 6.600 BTS, di mana 2.400 di antaranya merupakan BTS 4G. Jumlah BTS 4G tersebut masih akan terus meningkat mengingat saat ini kami juga masih melakukan perluasan di semua kabupaten yang ada di Bali,” ujarnya, Rabu (13/10/2021). Keberadaan jaringan 4G di seluruh desa/kelurahan di Bali ini juga merupakan implementasi atas komitmen XL Axiata untuk  turut mendorong peningkatan literasi digital bagi masyarakat yang bermukim hingga pelosok pedesaan. Menurut I Gede Darmayusa, tersedianya jaringan internet yang berkualitas dan literasi digital yang terus meningkat akan mendorong produktivitas serta membantu masyarakat beradaptasi dengan berbagai sarana ekonomi digital. I Gede Darmayusa menambahkan, selain perluasan dan penambahan BTS, XL Axiata juga terus melakukan penambahan kapasitas jaringan 4G baik dari sisi radio maupun transmisi, serta melalui fiberisasi. Kini sebagian besar BTS di Bali telah terfiberisasi dan akan terus meningkat. Sementara itu, sejak awal tahun 2021 hingga saat ini sekitar 497 BTS telah ditingkatkan kapasitasnya. Sebagai destinasi wisata kategori super prioritas sesuai penetapan pemerintah, XL Axiata juga akan memprioritaskan Bali untuk peningkatan infrastruktur. Apalagi, Bali juga akan kembali menjadi lokasi penyelenggaraan KTT G20 di tahun 2022 mendatang sehingga dipastikan perlu dukungan jaringan yang terbaik. Selama setahun terakhir di dalam bayang-bayang pandemi, trafik data XL Axiata di Bali tetap mengalami peningkatan sekitar 16%, dengan kenaikan trafik tertinggi ada di Singaraja dan Denpasar sebagai ibukota provinsi. Demikian juga sejak Bali dibuka kembali untuk wisatawan domestik pada awal Agustus 2021 lalu, trafik layanan data di jaringan 4G XL Axiata juga terlihat naik dan terus meningkat hingga saat ini. Untuk itu, di sejumlah kawasan wisata paling popular di Bali, XL Axiata juga secara khusus memastikan kualitas jaringan data. XL Axiata telah menyiapkan jaringan 4G di Sanur 22 BTS, Kuta 13 BTS, Nusa Dua 39 BTS, Ubud 13 BTS, Kintamani 12, Seminyak 18, Jumbaran 19, Canggu 15, dan Nusa Penida 9 BTS. Untuk menopang kebutuhan Denpasar sebagai kota terbesar dan teramai, XL Axiata mengoperasikan 331 BTS. Sementara itu, untuk Bandara Internasional Ngurah Rai, XL Axiata telah siap dengan 11 BTS 4G, Pelabuhan Tanjung Benoa 4 BTS 4G, dan Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk 3 BTS 4G. Semua desa wisata yang popular sebagai tujuan pelancong juga sudah terlayani oleh jaringan 4G XL Axiata, termasuk Desa Penglipuran, Kelurahan Kubu (Kabupaten Bangli), Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar (Kabupaten Buleleng), Desa Sidatapa, di Kecamatan Banjar (Kabupaten Buleleng), Desa Cempaga di Kecamatan Banjar (Kabupaten Buleleng), serta Desa Tenganan di Kecamatan Manggis (Kabupaten Karangasem). Dengan kapasitas dan infrastruktur yang tersedia, XL Axiata optimis akan bisa memberikan layanan telekomunikasi dan data secara maksimal di area-area wisata tersebut. “Hampir semua wilayah Bali menjadi destinasi wisata, dan XL Axiata juga berupaya memastikan semua area wisata yang ada di sana terlayani jaringan data dengan kualitas baik. Karena itu, di mana pun wisatawan ingin melakukan kunjungan, jaringan kami siap melayani mereka. Selain dari sisi jaringan,untuk memberikan layanan yang end to end kepada pelanggan kami juga memiliki sejumlah pilihan produk yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, baik untuk bekerja ataupun liburan. Begitu juga dengan pusat layanan pelanggan, di Bali juga tersedia XL Center yang siap melayani kebutuhan pelanggan,” lanjut Gede. Pengenalan Jaringan 5G di Denpasar Mengingat nilai strategisnya, Bali sebagai destinasi wisata super prioritas dan lokasi pertemuan-pertemuan tingkat dunia, XL Axiata juga menempatkan Bali sebagai salah satu lokasi prioritas untuk implementasi jaringan 5G. Untuk itu, XL Axiata juga mulai mengenalkan jaringan dan layanan 5G kepada warga masyarakat Pulau Dewata pada Rabu (13/10). Hadir secara langsung membuka ajang edukasi ini adalah Direktur Teknologi & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, Direktur & Chief Commercial Officer XL Axiata, David Arcelus Oses, dan Group Head XL Axiata East Region, Dodik Ariyanto. I Gede Darmayusa mengatakan, “Acara ini merupakan salah satu tahapan dari persiapan XL Axiata untuk menggelar layanan 5G secara komersial dan massif nantinya. Bersama kota-kota penting lainnya, Bali menjadi salah satu wilayah yang akan menjadi prioritas implementasi jaringan 5G XL Axiata karena Bali adalah salah satu etalase Indonesia. Setiap tahun jutaan wisatawan domestik dan manca negara datang ke Bali, mereka akan menilai kenyamanan Bali antara lain dari keberadaan layanan data dan internet yang tersedia. Di situlah kita bisa ikut mendukung kebangkitan pariwisata Bali.” Di lokasi demo, pelanggan yang sudah memiliki smartphone yang mendukung 5G XL Axiata bisa mencoba langsung layanan 5G XL Axiata dari handset pelanggan, bagi pelanggan lainnya yang belum memiliki perangkat 5G pendukung bisa merasakan 5G XL Axiata melalui beragam demo layanan 5G yang ditampilkan, serta edukasi terkait jaringan 5G dari customer care representative XL Axiata.  Untuk demo di XL Center Sunset Road Jalan Sunset Road No. 818, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pelanggan bisa mencoba demo cloud gaming, 4K video streaming, 360 degree camera untuklive video streaming dan juga VR glass Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) menyatakan XL Axiata lolos Uji Laik Operasi (ULO) untuk menggelar jaringan 5G di Indonesia. Kelolosan ULO 5G tersebut tertuang dalam Surat Keterangan Laik Operasional (SKLO) yang diterima manajemen XL Axiata. Selain Medan, Banjarmasin and Makassar, sejak 18 Agustus 2021, demo 5G XL Axiata juga sudah tersedia di Jakarta, Depok, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Layanan 5G XL Axiata telah tersedia pada lokasi XL Center di kota-kota ini. XL Axiata akan mempercepat penyiapan ekosistem yang diperlukan, termasuk jaringan fiber dan modernisasi jaringan, mendorong pemerintah untuk percepatan penyediaan spektrum khusus untuk 5G, berkolaborasi dengan penyedia perangkat dalam penyediaan perangkat smartphone 5G agar mudah didapatkan pelanggan dan masyarakat, bekerjasama dengan pelaku industri dan instansi pendidikan untuk pengembangan use case, penyediaan dari sisi sumber daya manusia, hingga edukasi untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat teknologi dan jaringan 5G guna mendukung kehidupan sehari-hari. Saat ini XL Axiata memiliki lebih dari 56 juta pelanggan, yang ditopang lebih dari 156 ribu BTS, termasuk lebih dari 65 ribu BTS 4G. Jaringan 4G LTE XL Axiata juga terus diperluas, dan saat ini sudah mencapai sekitar 458 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia. XL Axiata juga terus berinvestasi untuk jaringan fiber, transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan berbagai upgrade jaringan lainnya untuk meningkatkan stabilitas, kapasitas jaringan, dan kualitas layanan seiring dengan terus meningkatnya trafik layanan data. (***)

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak saat Menjalani Pembelajaran Jarak Jauh

Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa, namun juga bagi anak. Tak mudah bagi para siswa untuk menghadapi perubahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Kurangnya interaksi dengan teman-teman sekelas secara langsung, beban tugas yang menumpuk, dan ruang gerak saat bermain yang terbatas, turut berdampak pada kesehatan mental dan emosional anak. Menurut keterangan dari World Health Organization (WHO), setengah dari kasus gangguan mental yang dialami orang dewasa bahkan dimulai sebelum usianya 14 tahun. Artinya, masa kanak-kanak merupakan masa yang rentan untuk kemungkinan terjadi gangguan kesehatan mental. Senada dengan temuan tersebut, UNICEF menyebutkan lebih dari 80 juta anak di Indonesia terkena dampak sekunder dari pandemi yang telah berjalan lebih dari satu tahun. Dalam hal kesehatan mental, hampir separuh rumah tangga memberi laporan bahwa terdapat perubahan perilaku pada anak, seperti sulit berkonsentrasi (45 persen), mudah marah (13 persen), dan sulit tidur (6,5 persen). Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian ekstra terhadap kesehatan mental anak terutama di masa pandemi. Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak Banyak cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental pada anak. Dalam peringatan World Mental Health Day atau Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang dirayakan setiap tanggal 10 Oktober setiap tahunnya, mari mulai untuk memberi perhatian lebih pada kesehatan mental anak. Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental anak saat masa PJJ yang telah dirangkum oleh aplikasi pembelajaran online, Zenius: Bangun hubungan dengan anak Ketika pandemi, anak menghabiskan sebagian besar atau bahkan seluruh waktunya di rumah. Untuk itu, orang tua perlu membangun kedekatan dengan anak dengan menunjukkan perhatian secara maksimal, menjadi pendengar yang baik, dan menjadi sosok sahabat yang selalu siap sedia bagi anak. Dengan cara ini, anak akan mendapatkan kasih sayang serta terbiasa untuk berkomunikasi dan terbuka dalam menceritakan kesulitan yang dialaminya. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi Makanan yang sehat dapat menjaga kesehatan, membantu kinerja otak, juga membuat anak berpikir lebih jernih. Berikan variasi makanan yang beragam serta gizi seimbang. Sesekali, tak ada salahnya untuk mengajak anak mengonsumsi makanan favoritnya agar mood-nya menjadi lebih baik. Jangan lupa pastikan anak untuk selalu memenuhi konsumsi air putih sesuai kebutuhan. Tidur dan istirahat yang cukup Durasi tidur yang ideal bagi anak usia 6-13 tahun adalah 9 sampai 11 jam per hari, sedangkan bagi anak usia 14-17 tahun adalah 8 hingga 10 jam per hari. Orang tua perlu memperhatikan jam tidur anak, jangan sampai anak tidur terlalu larut malam. Selain itu, batasi screen time anak supaya tidak terlalu lama bermain gadget. Dampingi anak saat belajar  Di masa pandemi ini, orang tua juga berperan sebagai guru bagi anak-anak di rumah. Kehadiran orang tua dalam proses belajar bisa menambah dukungan sehingga anak lebih termotivasi dan menikmati waktu belajarnya. Bantu anak saat ia menghadapi kesulitan, memberi arahan dalam mengerjakan tugas, serta memberikan cara-cara kreatif dalam belajar agar kegiatan PJJ lebih optimal. Orang tua juga bisa memanfaatkan cuti sesekali untuk menemani anak sekolah online. Beri kegiatan bermanfaat Salah satu masalah bagi anak saat pandemi adalah kurangnya kegiatan sehingga mudah merasa bosan. Tak jarang, handphone dan TV menjadi pilihan yang sering diberikan oleh orang tua. Padahal, banyak kegiatan seru dan bermanfaat walau hanya di rumah. Misalnya mendaftarkan anak pada kelas-kelas online, seperti coding, sains, musik, atau melukis. Selain itu, orang tua juga bisa mengajak anak terlibat dalam pekerjaan rumah, seperti memasak atau berkebun. Tetap terhubung lewat virtual meeting Interaksi sosial dengan teman sebaya adalah hal penting bagi perkembangan sosial maupun moral anak. Di masa pandemi ini, teknologi bisa dimanfaatkan misalnya dengan membuat agenda bersama orang tua lainnya untuk melakukan pertemuan virtual. Di situ, anak-anak bisa mengobrol sebebas-bebasnya tanpa membahas pelajaran dengan teman-temannya. Bangun rasa optimisme Orang tua perlu membangun rasa optimisme di depan anak bahwa pandemi ini akan berakhir dan kegiatan anak akan kembali seperti semula. Berikan informasi positif mengenai pandemi agar anak tidak putus asa walaupun saat ini belum bisa bermain, bertemu teman-teman, atau sekolah tatap muka secara penuh. Beri anak harapan bahwa mereka bisa segera bersekolah dengan normal, apalagi saat ini sudah dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Kesehatan mental harus menjadi prioritas utama bagi setiap orang tua, karena hal tersebut sangat berpengaruh untuk perkembangan anak kedepannya. Kesehatan mental yang baik pada anak akan memotivasi mereka untuk belajar. Ketika anak memiliki motivasi untuk belajar, mereka akan menumbuhkan kecintaan pada kegiatan belajar. (***)

Serial ‘Segala dalam Diam’ Diluncurkan di Youtube Dinda Kirana untuk Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia

Hutan Itu Indonesia, Katingan Mentaya Project, Sembilan Matahari bersama dengan aktris Dinda Kirana telah meluncurkan serial Youtube “Segala dalam Diam’’ pada 10 Oktober 2021 lalu, bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Serial ini menyampaikan pesan bahwa alam khususnya hutan berperan penting dalam kesehatan mental manusia yang kian terganggu di masa pandemi Covid-19. Bagi Dinda Kirana aktris yang sebelumnya terkenal melalui sinetron FTV, menjadi pemeran utama serial ini berbeda dari kebanyakan film lainnya yang lebih banyak memainkan peran fiksi percintaan. “Series ini unik karena membawa pesan untuk menumbuhkan kecintaan kita terhadap alam, hutan, termasuk jiwa dan diri kita sendiri di situasi pandemi sekarang ini, menghubungkan kedua kondisi ini agar penonton bisa mengerti menjadi tantangan buat aku, ini juga pertama kalinya aku jalan langsung ke hutan Kalimantan dan ikut tinggal bersama masyarakat di sana,” ujar Dinda. Manajer Program Hutan Itu Indonesia, Christian Natalie mengungkapkan bahwa Hutan Itu Indonesia sebagai gerakan kampanye positif ingin memberikan warna baru dalam mengkampanyekan hutan kepada kawula muda di Indonesia melalui media yang disukai mereka, salah satunya lewat film pendek. “Harapannya ini bisa menjadi alternatif tontonan edukasi yang disukai oleh kawula muda, sebagai target utama dalam kampanye ini,” ungkap Christian. Syane Luntungan, Head of Communication Katingan Mentaya Project, yang dikutip dalam paparannya melalui siaran langsung Instagram di akun @hutanituid @dindakirana.s @katinganmentayaproject, dan @sembilan_matahari pada Minggu 10 Oktober 2021 menyatakan, “Kami di Katingan Mentaya Project selalu mendukung kegiatan yang mempromosikan hutan dan upaya restorasi ekosistem, terlebih jika upaya itu dilakukan secara kreatif, menyenangkan, dan membawa inspirasi kawula muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” ujar Syane. Selain itu Syane menambahkan “Cerita dalam series ini sangat menarik dan berhubungan dengan situasi yang dihadapi sekarang ini. Semua orang jenuh tentunya di rumah, series film ini bisa jadi ‘escape’ dari kejenuhan itu,” tutup Syane. Adi Panuntun, CEO Sembilan Matahari mengatakan “Semakin kita mengakses pedalaman Indonesia dengan melihat sungainya, hutan, gunung, serta fauna yang bekerja dalam ekosistem ini, semakin kita tahu merekalah yang mendukung fungsi kehidupan kita. Dengan menyaksikan series ini harapannya penonton dapat merasakan pengalaman itu,” ujar Adi. Serial ‘Segala dalam Diam’ bercerita tentang Utari Saraswati seorang desainer grafis senior diperankan Dinda Kirana yang mengingat kembali perjalanannya ke hutan di Katingan, Kalimantan Tengah. Serial ini bisa disaksikan hingga 24 Oktober setiap hari Minggu pukul 18:00 WIB di kanal Youtube Dinda Kirana. Episode 1 serial tersebut bisa diakses melalui tautan ini https://youtu.be/tFY2Csc_llw. (***)

  • 1
  • 2
  • 5