Author: Achmad Maulana Yusuf

Kerak Telor, Makanan yang Hampir Punah Saat Ini

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali adat dan budaya di berbagai daerahnya. Mulai dari tarian, lagu bahkan kebiasaan yang sampai saat ini masih dijaga kelestariannya. Begitupun dengan kuliner yang ada di negara kita ini sama ragamnya dengan adat dan budayanya. Salah satu makanan khas di Indonesia yaitu kerak telor, makanan dari betawi ini sangat digemari pada zamannya karena cara buatnya yang gampang dan mudah ditemukan pada saat itu. Makanan ini terkenal pada masa kolonial penjajahan Belanda. Bahkan saat itu nama ibukota kita masih bernama Batavia sebelum akhirnya diganti dengan nama Jakarta yang kita kenal sampai saat ini. Makanan ini banyak disukai oleh masyarakat di Indonesia karena bahannya yang mudah didapat dan tidak terlalu sulit dalam pembuatannya. Kerak telor dibuat dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam atau bebek, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica, butiran, garam dan gula pasir. Proses pembuatannya pun bisa dikatakan cepat yaitu hanya memakan waktu 15 menit. Ada yang unik dari cara memasak kerak telor. Telor dimasukkan kedalam wajan tanpa menggunakan minyak, ketika telor setengah matang, maka wajan akan dibalik menghadap panas arang dari anglo lalu dibiarkan sehingga menjadi kerak. Setelah permukaan telor agak sedikit gosong, kerak telor diangkat dan diberi bumbu lalu siap dihidangkan. Kerak telor sama sekali tidak menggunakan kompor, melainkan anglo dan arang. Cara memasak dengan anglo ini digunakan untuk menjaga rasa khas dari kerak telor yang gurih dan legit.

Arung Jeram Sungai Ciberang Siap Menantang Adrenalin Anda

Di Banten ada banyak sekali wisata alam yang bisa kita nikmati, salah satunya adalah wisata Arung Jeram Sungai Ciberang ini yang mana kita bisa menantang adrenalin kita disini. Sungai Ciberang terletak di Kampung Muhara Desa Ciladaeun Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Wisata yang satu ini mungkin kalah terkenal dengan wisata pantai Anyer, Carita dan Tanjung Lesung yang banyak dikunjungi wargaBanten dan luar Banten. Atau dengan pantai di desa Sawarna yang terkenal indah dan sedang banyak dibicarakan di media sosial karena keindahannya tersebut. Namun meski begitu, wisata ini tidak berarti sepi pengunjung. Masih banyak wisatawan yang datang kesini untuk menikmati wisata alam di Sungai Ciberang ini. Sungai Ciberang ini menyediakan beberapa jalur pengarungan baik untuk pemula yang hanya sepanjang 700 meter atau untuk anda yang ingin memacu adrenalin maksimal disediakan jalur sepanjang 25 Km yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam. Ada belasan riam yang terletak di Sungai Ciberang dan masing-masing riam memiliki karakteristiknya masing-masing. Selama menyusuri Sungai Ciberang anda akan dimanjakan pemandangan hijaunya pepohonan Taman Nasional Gunung Halimun yang masih asri dan alami. Pemandangan alami tersebut menjadi salah satu daya tarik Arung Jeram Sungai Ciberang ini. Belum lagi kesempatan menyaksikan beragam aktivitas warga saat melewati kampung demi kampung. Kalau anda tidak bisa berenang tidak perlu khawatir, karena bisa berenang bukanlah syarat mutlak untuk bermain arung jeram. Tinggal mengikuti instruksi dan prosedur keamanan dari pemandu yang berpengalaman maka anda siap mengarungi sungai Ciberang ini. Kawasan Arung Jeram Sungai Ciberang juga memiliki tempat beristirahat sejenak untuk mengatur napas agar tidak kepayahan mendayung, yaitu di kampung Bungawari. Medan sungai di sekitar tempat peristirahatan ini relatif datar dengan arus tenang. Seperti pendaki gunung yang baru saja sampai puncak gunung, peserta arung jeram pun merasakan kelegaan begitu perahu karet mereka mendarat di garis akhir. Seperti semangat yang dapat dibawa sebagai bekal ketika kembali bersekolah atau bekerja selepas liburan.