Beranda Pemerintahan Banksasuci Sebut Banjir Tangerang Raya Akibat Pemerintah Tak Inovatif

Banksasuci Sebut Banjir Tangerang Raya Akibat Pemerintah Tak Inovatif

Banjir di Tangerang Raya akibat Sungai Cisadane meluap - (Foto Ihya/BantenNews.co.id)

TANGERANG – Peristiwa meluapnya sungai Cisadane yang mengakibatkan banyak perkampungan di Tangerang Raya seperti Kota/Kabupaten Tangerang dan Tangsel terendam banjir ditanggapi Komunitas Pecinta Lingkungan Hidup Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci).

Ketua Banksasuci Uyus Setia Bhakti terlihat geram ketika melihat peristiwa banjir itu harus terjadi lagi. Menurutnya hal itu disebabkan karena pikiran dan pemahaman pemerintah baik dari pusat sampai bawah tidak pernah maju, lebih-lebih melahirkan inovasi-inovasi baru untuk mencegah banjir.

Baca Juga : Air Sungai Cisadane Meluap, Ratusan Rumah Terendam

“Kalau saya sudah biasa kena banjir gini, lah wong markas kita dari dulu di pinggir kalinya itu. Sejak dulu juga seperti ini, banjir ya banjir, dateng wartawan ngeliput, dateng walikota melihat-lihat, dateng BPBD, Satpol PP, Damkar dan lain-lain untuk mengungsikan warga, cukup sampai situ, abis itu ya banjir lagi,” tutur Uyus saat ditemui di lokasi banjir Kelurahan Panimbang Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Jumat (26/4/2019).

Uyus menyindir bahwa pihak pemerintahan saat ini masih sama seperti pemerintahan pemikirannya zaman dulu (Belanda-red) lantaran tidak pernah mempunyai inovasi untuk bagaimana caranya mencegah banjir. Satu-satunya langkah pemerintah untuk mengatasi banjir di sungai Cisadane, menurut Uyus pasti membangun bendungan.

“Bendungan itu dibikin sudah sejak zaman Belanda, jadi pikiran-pikiran lama. Makanya bendungan itu bukan menjadi solusi. Kalau misalkan dari bendungan itu pintunya dibuka kan banjir lagi aja,” ungkapnya.

Uyus mengutarakan, jika pemerintah berpikir sedikit dan bergerak benar-benar untuk rakyat, kenapa tidak dibangun waduk di pesisir sepanjang sungai Cisadane.

“Kalau saya sih berpikiran gitu. Kenapa pemerintah melalui Kementerian PUPR tidak membangun waduk saja di pesisir Cisadane, sehingga saat air meluap air itu masuk ke dalam waduk-waduk. Nah ketika musim kemarau waduk itu tinggal dibuka. Lebih efektif dan efisien kan,” pungkasnya. (Tra/Ihy/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News