LEBAK – Bencana banjir yang terjadi di 5 Kecamatan di Kabupaten Lebak bagian Selatan menyisakan trauma bagi warga yang terdampak. Para pejabat di Banten dari mulai Pj Gubernur Banten, Bupati Lebak sampai Gubernur jawa Barat Ridwan kamil pun turut meninjau langsung ke lokasi bencana.
Ironisnya, penyebab bencana banjir tersebut tidak pernah diusut. Padahal sudah ramai di sejumlah pemberitaan tambang-tambang raksasa yang diduga menjadi salah satu penyumbang terbesar terjadinya banjir di wilayah Lebak Selatan tersebut.
Ketua BPPKB DPC Kabupaten Lebak, Gusrian mengatakan, seharusnya pemerintah bisa melihat penyebab banjir yang melanda wilayah Lebak Selatan dan menyebabkan ratusan rumah warga terendam air.
“Di Kecamatan Cibeber ini terdapat beberapa perusahaan tambang emas yang menghabiskan ribuan hektar lahan, seperti PT Multi Utama Kreasindo (MUK) dan PT Samudera Banten Jaya (SBJ) dan yang lainnya yang menjadikan penyumbang banjir terbesar di wilayah Lebak Selatan. Bahkan para pekerja nya pun dari warga asing,” kata Gusrian saat dihubungi, Kamis (27/10/2022).
Ia menjelaskan, dengan adanya pembiaran dari pemerintah perihal perusahaan tambang emas yang diduga mengakibatkan banjir, seharusnya pemerintah bisa gerak cepat untuk bisa turun kebawah dan melakukan sidak terhadap perusahaan tambang emas yang diduga menyebabkan banjir.
“Harusnya pemerintah lebih peka dalam mengatasi penyebab banjir, dengan salah satunya yaitu melakukan investigasi terhadap perusahaan-perusahaan tambang emas yang diduga telah merusak lingkungan sehingga tanah tidak bisa menyerap air dan mengakibatkan banjir,” ujarnya.
Sementara itu, Humas PT Samudera Banten Jaya (SBJ) Tb Endin belum bisa dihubungi. (San/Red)