Beranda Peristiwa Banjir Melanda Lima Desa di Kabupaten Pandeglang

Banjir Melanda Lima Desa di Kabupaten Pandeglang

Banjir di Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang. (Memed/bantennews)

PANDEGLANG – Hujan yang terus mengguyur Kabupaten Pandeglang sejak kemarin membuat 6 desa di 3 kecamatan terendam banjir, ketinggian air mulai dari 25 sentimeter hingga 1 meter.

Ketua Tagana Korwil 5, Eli Supriyadi mengatakan, laporan dari anggota Tagana Wilayah 5 saat ini di Kecamatan Sobang ada 3 desa yang terendam banjir yakni Desa Bojen, Desa Pangkalan dan Desa Kutamekar. Sedangkan di Kecamatan Sindangresmi, Desa Pasir Loa juga sudah terendam banjir.

Katanya, air yang merendam tiga desa di Kecamatan Sobang berasal dari Sungai Pangkalan yang berada di Desa Pangkalan. Ketinggian air diperkirakan sekitar 25 hingga 30 sentimeter.

“Kalau diguyur hujan itu rata dari kemaren sore hingga hari ini. Di Desa Pangkalan itu ada sungai dari hari Kamis air sungai itu sudah naik ke perkampungan, ketinggian air masih sama, kalau di Sobang sudah banjir biasanya bisa meluas ke pasar,” kata Eli saat dihubungi Bantennews.co.id, Jumat (10/1/2020).

Sementara itu, Ketua Kampung Siaga Bencana Kecamatan Angsana, Beni Madsira mengungkapkan hal yang sama. Saat ini banjir mulai merendam 4 kampung di 2 desa yang ada di Angsana.

Namun banjir saat ini masih berada di areal pesawahan warga dan belum meluas ke perkampungan, namun jika kondisi di daerah tersebut masih diguyur hujan kemungkinan besar air juga bisa meluas ke perkampungan.

“Di Kecamatan Angsana yang terendam banjir berada di Kampung Jambul bol, Sukatani, Desa Keramat Manik, Kampung Cisudang, Cihideung, Desa Angsana. Ketinggian air di jalan dekat pesawahan sekitar 1 meter,” jelasnya.

Ia menambahkan, saat ini anggota KSB masih memantau kondisi air di Sungai Ciliman. Tapi ia memastikan saat ini kondisi air di Sungai Ciliman masih dalam batas normal.

“imbauan untuk warga agar tetap siaga, kemudian berkas penting diamankan ke tempat aman dibuat satu tempat agar ketika banjir datang berkas tersebut bisa terselamatkan, listrik juga dimatikan ketika air sudah masuk ke perkampungan karena takut ada kabel yang terkena air,” imbaunya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News