SERANG – Aksi sekelompok geng motor kembali meneror warga Kota Serang. Kali ini korbannya 10 orang anak yang tengah membangunkan sahur.
Korban paling parah bernama Muhamad Fahrurozi (15) warga Neglasari RT 06 RW 13, Jalan Tubagus Swandi Lingkar Selatan, Keluarahan Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang. Korban mendapat tiga luka bacok pada bagian leher, lengan dan punggung.
Peristiwa penyerangan geng motor di Kota Serang tersebut terjadi pada Kamis (21/4/2021) sekira pukul 02.30 dini hari. Saat itu korban bersama sembilan orang rekannya membangunkan warga untuk sahur di sekitar Giant Ekstra Jalan Kampung Sempu Seroja, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Pada saat itu, korban yang membawa beduk langsung diserang oleh sekelompok geng motor bersenjata tajam seperti celurit, samurai dan senjata tajam lainnya. “Kalau menurut pengakuan keponakan saya lebih dari 20 orang, boncengan bawa senjata tajam,” kata Dani, kerabat Fahrurozi saat berbincang dengan BantenNews.co.id, Selasa (4/5/2021).
Korban yang mendapat serangan bacokan bertubi-tubi jatuh terkapar bersimbah darah. Korban lain mendapat penganiayaan dengan benda tumpul hingga babak belur. Ironisnya, korban rata-rata masih anak usia 11-15 tahun. Sedangkan pelaku rata-rata berusia di atas 20 tahun.
“Salah satu pelaku yang masih diingat keponakan saya bertato dan mengenakan masker,” kata Dani menambahkan.
Akibat luka bacok serius, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum dr. Dradjat Prawiranegara, Kota Serang. Di sana luka bacok pada tubuh korban mendapat beberapa jahitan. Korban harus dirawat intensif semala tiga hari dan tiga malam.
“Waktu di rumah sakit juga datang dari Polsek, menyarankan keluarga untuk membuat laporan ke Polres Serang Kota. Besoknya kami langsung lapor dan diarahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Serang Kota,” kata Dani. Tanda Bukti Laporan Nomor: TBL/238/IV/2021/SPKT/RES SERANG KOTA.
Sejak laporan dibuat, belum ada informasi selanjutnya. Keluarga berharap para pelaku ditangkap karena telah membuat teror dan melukai anggota keluarga mereka. Kerabat korban juga khawatir jika nasib serupa menimpa anak-anak atau remaja lain di Koat Serang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Banten yang seharusnya aman dari segala macam ancaman geng motor.
Korban saat ini belum mampu berjalan. Pihak medis menyatakan bahwa korban mengalami gangguan syaraf karena serangan geng motor. Hingga berita ini diturunkan, wartawan masih berupaya mengkonfirmasi pihak Polres Serang Kota. (you/red)