PANDEGLANG – Menghadapi libur lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah /2024 Masehi Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Banten mengerahkan 200 anggotanya yang disebarkan ke seluruh wisata air di Provinsi Banten . Baik di pantai, sungai , kolam renang atau wisata air lainnya.
Ada tiga pantai yang jadi prioritas perhatian Balawista, Pantai Anyer (Kabupaten Serang), Pantai Carita (Kabupaten Pandeglang) dan Pantai Sawarna (Kabupaten Lebak). Lantaran ketiga lokasi tersebut paling banyak pengunjungnya.
Ketua Umum Balawista Banten, Ade Ervin menjelaskan, tiga tempat tersebut jadi prioritas bukan berarti kita tidak memprioritaskan lokasi wisata lainnya.Akan tetapi ada penambahan anggota yang ditugaskan ke tiga titik tersebut.
“Ada tiga titik khusus yang nantinya akan menjadi perhatian Balawista diantaranya Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Pantai Anyer, Kabupaten Serang dan Pantai Sawarna, Kabupaten Lebak. Karena tiga lokasi tersebut diprediksi akan ramai didatangi wisatawan,” kata Ketua Balawista Banten Ade Ervin , Jumat April 2024.
Dikatakan Ervin, sedikitnya ada 200 anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta atau Balawista Banten yang disiagakan di sejumlah obyek wisata di Banten selama libur lebaran atau Idul Fitri 1445 hijriah.
“Personel yang diturunkan 200, personel ini nantinya akan kita bagi di sejumlah Posko yang tersebar di 8 Kabupaten atau Kota di Banten,” ungkapnya.
Ervin juga mengungkapkan, Balawista Banten mendirikan 14 posko pemantau di seluruh tempat wisata.
“Untuk 14 Posko Pengawasan ini didirikan di dalam area obyek wisata, sedangkan untuk 2 Posko Koordinasi hanya di bangunan di Serang dan Pandeglang,” ujarnya.
Lebih lanjut Ervin juga mengimbau kepada para wisatawan yang akan berlibur ke Pantai di Banten untuk tetap mengutamakan keselamatan diri maupun orang lain saat berlibur.
“Yang pertama pastikan bahwa obyek wisata yang dituju ada petugas keselamatan dari Balawista, kalau tidak ada jangan dipaksakan beraktivitas disituh. Kedua, ketika datang jangan langsung berenang, lakukan adaptasi dulu biar nggak pusing atau keram,” imbaunya. (Red)
