Dehidrasi adalah keadaan saat tubuh mengalami kekurangan cairan. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja mulai dari bayi, anak-anak, hingga mereka yang sudah lanjut usia.
Dehidrasi itu sendiri terbagi menjadi tiga kategori, yaitu dehidrasi ringan, sedang, dan berat.
1. Dehidrasi ringan
Pada dehidrasi ringan, tubuh kehilangan cairan sebanyak 2% dari berat badan. Gejala yang terjadi pada dehidrasi derajat ini, yakni:
Merasa haus
Kehilangan nafsu makan dan timbul rasa mual
Kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik karena badan lemas
2. Dehidrasi sedang
Pada dehidrasi sedang, tubuh mengalami kehilangan cairan hingga 5% dari berat badan. Gejala yang timbul adalah sebagai berikut:
Sulit berkonsentrasi atau mudah kehilangan fokus terhadap sesuatu
Pusing
Lemas dan mengantuk
Kesulitan bernapas saat berolahraga atau beraktivitas fisik berat
Suhu tubuh tidak stabil
3. Dehidrasi berat
Pada dehidrasi berat, tubuh telah kehilangan cairan hingga 8% dari berat badan. Gejalanya yang timbul, di antaranya:
Kram otot
Kebingungan dan kurangnya kesaradan terhadap lingkungan (delirium)
Turunnya volume darah yang diedarkan ke seluruh tubuh
Gagal ginjal
1 of 3
Dampak buruk dehidrasi
Apa pun kategori dehidrasi yang terjadi, kondisi ini tidak bisa dianggap sepele. Sebab, dehidrasi yang terjadi secara berkelanjutan dapat berujung pada kondisi berikut ini:
Syok
Kurangnya cairan tubuh akan menyebabkan tekanan darah rendah. Keadaan ini akan mengganggu suplai oksigen ke seluruh sel tubuh, sehingga dapat organ-organ penting akan mengalami gangguan untuk menjalankan fungsinya. Alhasil, tanda vital pasien dapat menurun drastis, bahkan hingga mengalami syok.
Koma
Syok akibat dehidrasi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan penurunan kesadaran hingga koma. Hal ini terjadi akibat otak kekurangan pasokan oksigen.
Kejang
Dehidrasi dapat terjadi akibat keluarnya cairan dalam tubuh beserta elektrolit, misalnya pada kasus diare. Terganggunya keseimbangan elektrolit dapat menimbulkan gangguan pada otot dan ritme jantung. Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan kejang dan penurunan kesadaran.
Gagal organ
Organ dalam tubuh yang kekurangan pasokan oksigen dapat mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya. Pada ginjal, akan terjadi penurunan filtrasi glomerulus sehingga fungsi organ ini akan mengalami gangguan. Ujung dari keadaan ini adalah gagal ginjal.
Di sisi lain, kekurangan cairan juga menyebabkan organ hati mengalami kerusakan. Ini membuat glukosa dan sumber energi lainnya tidak dapat dilepas, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh organ tubuh. Akibatnya, dapat terjadi kegagalan fungsi jantung.
Kematian
Kekurangan cairan menyebabkan sejumlah organ penting di dalam tubuh kehilangan fungsinya. Jika ini terjadi secara berkelanjutan, kematian mungkin tak bisa dihindari lagi.
Tips atasi dehidrasi
Jika Anda mendapati adanya gejala dehidrasi, segera lakukan tindakan ini sebagai langkah pertolongan:
Perbanyak cairan yang masuk
Ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi air putih yang banyak. Tujuannya adalah untuk menggantikan sejumlah cairan yang keluar dari dalam tubuh. Hindari konsumsi minuman yang bersifat menarik cairan (diuretik), seperti teh, kopi, dan alkohol.
Ganti elektrolit yang hilang
Untuk mengganti elektrolit yang hilang, Anda dapat mengonsumsi oralit, air kelapa, atau minuman olahraga yang mengandung banyak ion.
Atasi penyebab dehidrasi
Banyak penyakit yang dapat menyebabkan dehidrasi, misalnya diare, muntah-muntah, dan lainnya. Atasi penyakit tersebut dengan segera, agar tidak berujung pada dehidrasi yang parah.
Berobat ke dokter
Jika dehidrasi sudah terlanjur masuk ke tahap berat, satu-satunya jalan terbaik adalah dengan berobat ke dokter. Tim medis akan melakukan tindakan pemasangan infus untuk membantu “mengejar” cairan yang terbuang dari dalam tubuh.
Jangan biarkan dehidrasi terjadi dan menempatkan diri Anda pada kondisi berbahaya yang tidak Anda duga sebelumnya. Karena itu, jangan tunggu haus untuk sekadar minum air putih, ya! (Red)
Sumber : Klikdokter.com