Tubuh kita memerlukan untuk istirahat. Istirahat ini sangat penting untuk kesehatan fisik, emosi, dan mental seseorang, apalagi seorang pekerja keras.
Tapi, ada sebuah studi yang menyebut bahwa seorang pekerja bisa meninggal 37 persen lebih cepat jika tidak mengantongi hari libur kurang dari 3 minggu setahun.
“Jangan berpikir gaya hidup yang sehat bisa mengkompensasi kerja keras dan tak ada hari libur,” kata profesor dari Universitas Helsinki, Timo Strandberg, dilansir dream.id
Standberg mengatakan liburan yang bisa mengurangi stres akibat kerja keras.
Sekadar informasi, kajian tersebut dilakukan pada tahun 1970 terhadap 1.222 partisipan. Separuh partisipan diberi instruksi untuk berolahraga, makan dengan bijak, mencapai berat badan ideal, dan berhenti merokok. Ironisnya, mereka meninggal lebih cepat daripada tidak diberi instruksi sama sekali.
Penelitian ini disampaikan di konferensi European Society of Cardiology di Munich. Di konferensi itu, disampaikan bahwa saran-saran berupa instruksi ini menambah stres partisipan.
Tekanan ini membuat masa hidup berkurang. Hasil tersebut juga menyebutkan risiko meninggal muda pada orang yang berlibur kurang dari 3 minggu dalam setahun, 37 persen lebih tinggi daripada yang lebih dari 3 minggu. (Red)