Tak hanya karena alasan pekerjaan, terkadang kita begadang hanya demi menonton acara televisi, acara drama favorit, pertandingan sepakbola, atau bahkan demi bercengkrama dengan teman-teman.
Tak hanya membuat kita menjadi kurang tidur, hobi begadang ternyata juga bisa meningkatkan risiko datangnya berbagai macam penyakit, termasuk diabetes.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Nutrifood Research Center membuktikan fakta tentang kaitan erat antara diabetes dan kebiasaan tidur kita. Sebenarnya, saat kita sedang tidur, tubuh sedang menjalani berbagai proses untuk memulihkan diri, termasuk menghilangkan sensasi pegal atau lelah, membuat badan lebih segar, hingga menghilangkan berbagai racun di dalam tubuh. Salah satu proses yang berlangsung saat kita tidur adalah menurunkan hormon kortisol atau hormon stres.
Hanya saja, kebiasaan kurang tidur akan membuat proses pemulihan diri ini tidak berjalan dengan baik. Bukannya menurunkan kadar hormon stres, yang terjadi justru hormon stres di dalam tubuh ini semakin meningkat. Alhasil, seluruh sistem yang ada di dalam tubuh kita menjadi kacau, termasuk sistem metabolisme tubuh dan sistem yang menjaga keseimbangan hormon.
Dengan sistem metabolisme yang semakin kacau, maka gula yang ada di dalam tubuh tidak diolah dengan baik. Selain itu, produksi hormon insulin yang memetabolisme gula juga mengalami kekacauan. Hal ini akan berimbas pada naiknya kadar gula darah dengan drastis. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, maka kita pun akan lebih rentan terkena diabetes.
Selain itu, jika kita cermati, kebiasaan begadang juga membuat kita ingin mengonsumsi camilan dalam jumlah yang lebih banyak. Bahkan, keinginan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat seperti makanan cepat saji, mie instan, makanan kaya garam seperti keripik, dan makanan manis juga meningkat.
Padahal, saat malam hari tubuh kita cenderung melambatkan sistem metabolisme sehingga berbagai makanan yang masuk ini tidak bisa dicerna dengan baik dan akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan dan kadar gula darah. (Red)
Sumber : doktersehat.com