SERANG – Lagi, bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Provinsi Banten. Sejak malam hingga pagi ini curah hujan yang mengguyur menyebabkan banjir di beberapa wilayah di antaranya di Kecamatan Padarincang dan Baros (Kabupaten Serang) dan Kecamatan Labuan (Kabupaten Pandeglang).
Informasi yang dihimpun Bantennews.co.id, Selasa (1/1/2019), bencana banjir yang melanda sejumlah Provinsi Banten merupakan peristiwa yang sering terjadi ketika hujan deras datang. Banyak warga yang mengeluhkan datangnya banjir, sebab daerah seperti Kecamatan Labuan dan Padarincang merupakan daerah potensi langganan banjir.
Warga terdampak banjir berharap pemerintah daerah serius menangani persoalan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Banten.
Sofwan Rizki warga Kampung Sukamaju, Desa Citasuk, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten menuturkan bahwa banjir kembali melanda permukiman warga. Volume air hujan dan luapan air sungai Cikalumpang yang terus bertambah masuk ke dalam rumah-rumah warga.
Ia mengatakan bahwa curah hujan yang terus menerus terjadi di wilayah Padarincang mengakibatkan banjir. Sekitar 400 jiwa warga Cikalumpang mengungsi di banguan yang lebih tinggi ketika banjir besar memasuki pemukiman warga.” Ini sudah sering terjadi ketika hujan deras tiba, dan saya harap pemerintah harus cepat respon untuk mencari solusi agar warga tidak lagi terkena banjir,” ujarnya.
Sementara di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang sebagian warga sudah mengungsi sebelum terjadi banjir. Saat ini proses evakuasi sedang berlangsug dan warga yang diselamatkan sementara ditempatkan di Polsek Labuan.
Solihin, warga Desa Labuan, saat dimintai tanggapannya oleh awak media, di tempat evakuasi menyatakan bahwa hujan yang turun seharian, membuat jalan dan rumahnya tergenang air, sehingga meminta bantuan kepada polisi untuk dievakuasi, karena khawatir terhadap volume air yang terus meningkat. “Syukur Alhamdulilah, kami telah dibantu oleh bapak-bapak polisi, sehingga kami bisa aman di lokasi sementara ini, sambil menunggu air surut,” ujarnya.
Yati, salah satu warga Kampung Ekor, Desa Kecamatan Labuan, memilih bertahan di rumah, meski rumahnya terendam banjir setinggi hampir 1 meter. Menurutnya banjir kali ini lebih parah dibanding banjir yang terjadi pada Rabu (26/12/2018) lalu.
“Menyelamatkan barang – barang di rumah, dari semenjak tsunami juga saya tidak ngungsi, hanya memindahkan barang ke atas, padahal baru dirapihin pas banjir pertama, sekarang banjir lagi,” kata Yati.
Menindaklanjuti Laporan warga tentang adanya banjir, Dirpolairud Polda Banten mengerahkan 3 Unit Rubber Boat guna membantu evakuasi korban banjir yang melanda di perum BTN Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Dirpolair berserta anggota dan Satpolair Polres Pandeglang mengevakuasi warga
Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir melalui Dansat Brimob Polda Banten Kombes Pol Reeza Herasbudi menyebutkan kepada awak media ada beberapa personil Satbrimob Polda Banten diturunkan lansung untuk mengevakuasi korban bencana banjir.
Selanjutnya ada beberapa tim yang sudah turun Pukul 05.00 WIB tadi pagi di wilayah Kampung Kadugareng, Kampung Pangusepan dan Kampung Badongan di Kecamatan Labuan.
Kapolda Banten mengimbau kepada warga untuk selalu waspada dengan curah hujan yang secara terus menerus. “Dari hasil patroli kami mengimbau kepada warga agar tenang dan segera mengungsikan keluarga ke tempat yang lebih tinggi bila hujan yang cukup lama mengakibatkan banjir,” ucapnya. (Ali–Dhe/Red).