BANTEN – Awal pekan ini, kurs rupiah dibuka melemah pada Senin (3 Oktober 2022). Menutip Bloomberg pada pukul 09.03 WIB, rupiah di pasar spot bergerak ke level Rp 15.260 per dolar AS.
Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata memprediksi, kurs rupiah masih bergerak di atas Rp 15.000 per dolar AS dalam sepekan ke depan.
Liza melihat, secara teknikal, ketika dolar AS – rupiah telah mencapai Fibonacci retracement 50%, momentumnya bertepatan dengan kebijakan Bank of England terkait pelonggaran kuantitatif (QE).
Kemudian, dilepasnya euro ke pasaran akan mengimbangi penguatan dolar AS.
“Itu sebabnya dollar index mulai melemah. Efeknya bisa kita lihat ke nilai tukar rupiah yang tampak melakukan perlawanan di sekitar Rp 15.262,” kata Liza, kemarin.
Prediksi Liza, pergerakan rupiah terhadap dolar AS berada di area support terdekat pada Rp 15.100 – Rp 15.040. Level selanjutnya ada di kisaran Rp 14.900 – Rp 14.800.
“Kalau sudah bisa ke bawah Rp 15.000 saja sudah cukup baik,” imbuh Liza.
Meski, Liza punya catatan bahwa memasuki kuartal IV, biasanya dolar AS akan lebih diburu karena banyak perusahaan yang segera menghadapi deadline pelunasan utang tahunan.
Selain itu, The Fed juga diperkirakan masih menaikkan suku bunga 50 basis poin pada bulan November dan Desember.
“Jadi, tidak berlebihan rasanya apabila kita sudah harus membiasakan diri dengan new normal dolar AS – rupiah di sekitar 15.000 ke atas,” ujar Liza. (Red)