CILEGON – Walikota Cilegon, Robinsar angkat bicara terkait kebutuhan dana Tim Sepakbola Persatuan Sepakbola Indonesia Cilegon (Persic) untuk mengarungi Liga 4 Putaran Nasional.
Robinsar menyatakan Persic tidak memungkinkan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon. Sebab anggaran yang dipakai menggunakan dana hibah.
“Kalau pakai APBD, sangat tidak mungkin, karena kan dana hibah, tidak bisa dianggarkan karena lewat tahun,” ujar Robinsar ditemui di Kantor Walikota Cilegon, Senin (10/3/2025).
Robinsar menyatakan pihaknya segera mencari solusi untuk biaya pertandingan Persic di Liga 4 putaran nasional, salah satunya melalui sponsorship ke industri yang ada di Kota Cilegon.
“Paling kita coba lewat sponsor, paling itu yang realistis. Dari mana? dari industri lah, kenapa? kan boleh. Sponsorship ini kan macem-macem ya bentuknya, bisa CSR dan lainnnya, sponsorship ini bisa saling memberikan benefit, jadi begitu polanya,” ucapnya.
Robinsar menyatakan pihaknya mempunyai cita-cita tinggi membawa Persic hingga mencapai level tertinggi di Liga Sepakbola Indonesia.
“Tapi targenya yang realistis saat ini adalah 8 besar liga 4 putaran nasional, kemudian lolos Liga 3 Nasional. Kita bertahap, step by step, tapi kita punya cita-cita setinggi mungkin membawa Persic ke kasta tertinggi,” katanya.
Robinsar menyatakan bahwa Persic didirikan mengatasnamakan semangat Kota Cilegon, sehingga Persic tidak dimiliki oleh siapapun.
“Persic ini berdiri tahun 2000, duluan Persic daripada Cilegon United, hanya saja mungkin dulu tidak tersentuh, dan saya juga punya club sendiri, Jagat FC namanya. Kalau saya bicara kepentingan pribadi, ngapain saya bawa Persic, bawa aja Jagat FC, punya saya pribadi. Karena memang dari awal Persic ini adalah saya anggap bukan milik saya, tapi milik masyarakat Cilegon, saya sebagai ketua PSSI hanya yang punya kewenangan yang menjalankan organisasi tersebut, itu batas saya. Jadi saya pastikan bahwa Persic Cilegon bukan milik Robinsar, bukan milik peroarangan siapapun, tapi Persic Cilegon milik seluruh masyarakat, dan tidak dijual, not for sale. Naik dan turunnya kita perjuangkan bersama,” tandasnya.
Penulis: Usman Temposo
Editor: Wahyudin