JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Khadafi mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mempercepat pembukaan sekolah tatap muka, agar tidak terjadi lost generation dalam menghadapi bonus demografi nantinya. Penanganan Covid-19 menjadi sangat penting, agar proses belajar mengajar tatap muka bisa segera diterapkan.
“Kita harus mendorong untuk percepatan (pembelajaran tatap muka -red), karena jangan sampai terjadi lost generation terhadap putra putri terbaik kita yang akan menghadapi bonus demografi. Ini menjadi kerja utama kita agar proses pendidikan itu tetap berjalan dan tidak terganggu dengan adanya Covid-19,” ujar Khadafi, usai mengikuti istighotsah di Pondok Pesantren Moderat At-Thahiriyah Pelamunan, Kramatwatu, Cilegon, Serang, Banten, Jumat (26/2/2021)
Ia juga menambahkan, pembelajaran dengan tatap muka yang direncanakan Kemendikbud mulai Juli 2021, tentunya akan sangat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disesuaikan dengan zonasi sebaran Covid-19. Ia juga minta Kemendikbud untuk menyosialisasikan terkait protokol kesehatan yang tepat untuk diterapkan di sekolah.
“Nantinya akan diberikan sosialisasi seperti apa protokol kesehatan dan penanggulangan dalam proses pendidikannya sendiri. Ini otomatis menjadi hal baru, new normal yang harus kita taati bersama,” terang politisi Fraksi PKB itu.
Ia juga minta, kelak pihak sekolah menyiapkan sarana prasarana pendukung seperti thermogun, alat cuci tangan dan lainnya.
“Saat anak-anak sekolah, dia akan dicek suhu, kemudian nanti juga akan ada tempat untuk cuci tangan. Kemudian juga letak-letak tempat bangku, tingkat kehadiran juga harus diperhatikan. Nanti akan dievaluasi, dilihat bagaimana situasi penyebaran Covid-19 di sekolah. Jangan sampai melonjak dengan adanya sekolah tatap muka ini,” tutupnya. (red)