Beranda Teknologi Anggaran Pemeliharan PDN Tembus Rp700 Miliar, Kok Bisa Dibobol Hacker?

Anggaran Pemeliharan PDN Tembus Rp700 Miliar, Kok Bisa Dibobol Hacker?

Ilustrasi - foto istimewa Newbit
Follow BantenNews.co.id untuk mendapatkan informasi terkini, klik WhatsApp Channel 

JAKARTA – Pemerintah telah menganggarkan dana yang besar untuk pemeliharaan Pusat Data Nasional (PDN) atau data center. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, dana pemeliharaan PDN itu masuk dalam anggaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Dia memaparkan, anggaran Kemenkominfo cukup besar dibandingkan kementerian lainnya. Hingga Mei 2024, belanja Kementerian yang dipimpin oleh Budi Arie Setiadi itu sebesar Rp4,9 triliun.

“Belanja Kominfo cukup besar mendekati Rp 5 triliun, atau Rp4,9 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN yang dikutip, Jumat (28/6/2024).

Bendahara Negara itu memaparkan, salah satu keperluan belanja APBN Kemenkominfo salah satunya untuk pemeliharaan PDN yang mencapai Rp700 miliar. “Data center nasional Rp700 miliar,” imbuh dia.

Sri Mulyani menambahkan, belanja yang dikeluarkan Kemenkominfo juga untuk kapasitas satelit sebesar Rp700 miliar, serta proyek Palapa Ring yang mencapai Rp1,1 triliun.

Diretas Hacker

Sebelumnya pada Kamis (20/6) terjadi gangguan pada Pusat Data Nasional yang berdampak pada beberapa layanan publik. Salah satu layanan yang terdampak adalah keimigrasian.

Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim mengatakan sejak Sabtu (22/6) layanan keimigrasian sudah pulih.

Imigrasi memutuskan untuk memindahkan pusat data (data center) 12 jam sejak gangguan teknis di PDN Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) teridentifikasi.

Minta Uang Tebusan

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pihak yang meretas Pusat Data Nasional (PDN) dengan virus ransomware meminta tebusan sebesar 8 juta dollar Amerika Serikat.

“Iya menurut tim (meminta) 8 juta dollar AS,” kata Budi Arie di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6/2024).

Ia mengatakan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar konferensi pers di Kementerian Kominfo siang hari ini terkait serangan terhadap PDN.

Baca Juga :  Meski Sudah Memasang STB, Warga Lebak Tidak Bisa Menonton TV Digital

Budi Arie mengungkapkan serangan tersebut merupakan virus ransomware jenis baru dari lockbit 3.0.

(red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News