PANDEGLANG – Sebanyak 268 personel Polres Pandeglang bakal diterjunkan untuk melakukan pengamanan arus mudik lebaran tahun 2025. Personel tersebut akan menempati sejumlah pos dan simpul-simpul jalan yang biasa terjadi kemacetan.
Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Pandeglang, AKP Abdul Rachman Taufik menyampaikan, awalnya personel yang akan dilibatkan sebanyak 180 anggota. Namun jumlah tersebut ditambah setelah adanya beberapa pertimbangan.
“Personel yang akan dilibatkan sebanyak 268 orang yang tadinya 180 orang, ternyata di sana ada 2 regu yang akan menempati pos pelayanan (Posyan), pos pengamanan (Pospam) maupun pos terpadu,” kata Taufik, Selasa (18/3/2025).
Nantinya, ratusan personel ini akan ditempatkan di pos pelayanan, pos pengamanan dan pos terpadu yang telah disiapkan. Mereka akan dibagi menjadi 2 grup jaga dan ditugaskan selama 24 jam nonstop.
“Jadi mereka akan bergantian, 1 hari grup A dan 1 hari grup B yang akan berjaga selama 24 jam,” kata Taufik.
Selain personel dari Polres Pandeglang, lanjut Taifik, akan dilibatkan juga anggota dari Kodim 0601 Pandeglang, Puskemas, Pramuka, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Dinas Perhubungan (Dishub) dan bengkel-bengkel yang buka selama 24 jam.
Taufik memastikan bahwa tidak akan ada tambahan dari personel Polda Banten dalam pengamanan tahun ini. Sebab menurutnya, jumlah personel gabungan sudah dianggap cukup untuk melakukan pengamanan.
“Untuk bantuan dari Polda Banten tidak ada karena kita sudah ter-cover oleh personel dari Polres Pandeglang,” jelasnya.
“Prioritas kami di tempat-tempat kerumunan massa seperti di Alun-alun Pandeglang, tempat perbelanjaan, tempat ibadah dan tempat wisata. Kalau tempat wisata itu kemungkinan setelah hari raya Idul Fitri,” sambungnya.
Berdasarkan jadwal yang sudah disusun, personel ini mulai ditugaskan pada 23 Maret 2025 mendatang, namun terlebih dahulu pihaknya akan melakukan apel gelar pasukan pada 20 Maret 2025 besok.
“Personel akan dilengkapi dengan perlengkapan diri seperti tongkat, peluit, senter, rompi dan surat perintah karena bisa saja pada saat operasi dilaksanakan mereka memberikan teguran atau penindakan yang dilakukan secara humanis terhadap penggunaan jalan,” tutupnya.
Penulis : Memed
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd
