BANTEN – Pada 12 hingga 14 Oktober, Indonesia didaulat jadi tuan rumah bagi pertemuan yang melibatkan 189 negara di dunia. Dalam pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) – World Bank Group (WB) 2018, Indonesia merupakan negara ke-4 di Asia yang menjadi tuan rumah bagi pertemuan akbar tersebut.
IMF-WB Annual Meetings (AM) adalah pertemuan tahunan yang diselenggarakan Dewan Gubernur IMF dan World Bank. Annual Meetings dilaksanakan setiap tahun sekali pada awal Oktober di headquater IMF-WB di Washington DC, AS selama dua tahun berturut-turut. Sementara untuk tahun berikutnya, Annual Meetings dilaksanakan di negara anggota terpilih.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta isu-isu terkini, antara lain: pengurangan kemiskinan; pembangunan ekonomi internasional; dan isu-isu global lainnya.
Dengan dihadiri oleh 189 negara dan diikuti sekitar 15 ribu orang yang terdiri dari menteri keuangan, gubernur bank sentral, tokoh LSM, Akademisi, para pelaku usaha dan investor, maka pertemuan tersebut memberi peluang yang sangat besar bagi para pelaku usaha di Indonesia.
Hal diatas terungkap dalam kegiatan Diseminasi IMF-WBG Annual Meeting yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia di Bali pada 12 Juli 2018.
Dalam paparannya, Peter Jacob selaku Direktur Unit Khusus Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki arti penting dan strategis sehingga diharapkan banyak pihak terkait di Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang ada.
“Memang gaung kegiatan ini tidak semegah Asean Games 2018, namun memiliki arti penting yang sangat strategis bagi perkembangan dan pembangunan Negara serta Rakyat Indonesia, sehingga menjadi kewajiban bersama untuk menginformasikan kegiatan ini seluas luasnya,” ungkap Peter.
Dari Provinsi Banten, hadir Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, DR Indra Suhendra yang berharap agar masyarakat luas bisa mengetahui dampak dari kegiatan pertemuan tersebut, serta mampu memanfaatkan peluang yang ada, di antaranya menampilkan sektor UMKM unggulan yang telah menjadi binaan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten.
Sementara itu, Ketua Umum PW MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) Banten Boyke Pribadi, menyambut baik kegiatan besar tersebut, terutama kegiatan Seminar Ekonomi dan Keuangan Syariah yang diikuti banyak negara dan akan digelar dalam rangkaian kegiatan AM IMF-WBG.
“Berkumpulnya banyak negara, terutama yang memiliki penduduk mayoritas muslim memiliki makna penting jika membicarakan ekonomi syariah sebagai solusi atas permasalahan ekonomi dan keuangan dunia saat ini,” ungkap Boyke Pribadi. (ink/red)