PANDEGLANG – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang Girgiantoro mengungkapkan tahun 2019 kemungkinan besar anggaran untuk DPUPR mengalami penurunan sekitar Rp80 miliar dibandingkan tahun ini.
Ia menjelaskan, untuk belanja langsung anggaran perubahan tahun 2018 sebesar Rp196 miliar. Untuk tahun 2019 yang sudah dapat dipastikan belanja langsung dari APBD sebesar Rp86 miliar dan Bankeu Provinsi Rp10 miliar untuk proyek jalab Sumur-Tamanjaya, ada juga anggaran dari bantuan keuangan Rp40 miliar namun jumlahnya belum dapat dipastikan karena masih dalam tahap pembahasan.
“Yang pasti anggaran ada penurunan. Nah Rp40 miliar juga kami belum tahu untuk PUPR karena masih dibahas, jadi kalau misalnya kami kebagian Rp20 miliar tinggal nambah Rp96 tambah Rp20 miliar, berarti kalau dibanding tahun 2018 ada penurunan sekitar Rp80 miliar,” bebernya, Jumat (14/12/2018).
Namun untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019 dibanding tahun 2018 mengalami peningkatan, hal itu karen PUPR mendapatkan DAK reguler sebesar Rp17 miliar ditambah DAK penugasan Rp18 miliar sehingga total Rp35 miliar .
“Jadi yang Rp18 miliar itu (DAK Penugasan) dari pusat sudah diatur untuk jalan Marapat-Camara kemudian dari DAK reguler itu juga untuk 2 ruas jalan Munjul-Curug Langlang sama satu lagi lupa tambah satu jembatan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan kemungkinan ada beberapa perencanaan yang tidak bisa dilaksanakan imbas dari penurunan anggaran tersebut.
“Kalau awal kami mengakomidir perencanaan hasil Musrembang dan tenokratis itu yang utama, kemudian kami juga udah merencanakan yang tenokratis nah yang tenokratis ini kemungkinan tidak bisa dilaksanakan tahun 2019,” imbuhnya. (Med/Red)