PANDEGLANG – Darwati warga Kampung Dukuh Handap RT 002 RW 007, Desa Batuhideung, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang yang ditandu menggunakan sarung menuju fasilitas kesehatan untuk melahirkan akhirnya sudah bisa kembali ke kampung halamannya.
Setelah sempat dirawat di salah satu klinik swasta di Pandeglang akhirnya Darwati beserta bayi sudah diperbolehkan pulang oleh tim medis karena kondisi kesehatan mereka sudah pulih. Sebelumnya, setelah sempat melahirkan bayi di klinik Alinda Panimbang, Darwati harus dirujuk ke RSUD Pandeglang lantaran tali ari-ari bayi tidak kunjung keluar.
Namun berdasarkan kesepakatan keluarganya, ibu tersebut tidak dibawa ke RSUD Pandeglang dan lebih memilih ke klinik swasta, pertimbangannya karena keluarga takut ibu Darwati lambat diberikan pertolongan medis sedangkan kondisi beliau sudah banyak mengeluarkan darah.
Warga Kampung Dukuh Handap, Rois mengatakan, saat ini kondisi bayi dan ibunya dalam keadaan sehat sehingga sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.
“Kalau saya sudah duluan menunggu di Cibaliung, tapi tadi pas saya pulang itu sedang menunggu antrean pembayarannya di loket. Ibu sama bayinya sudah bisa dibawa pulang karena sudah normal. Dari klinik ke Kampung Cikeyeup nanti menggunakan ambulans milik relawan,” kata Rois, Sabtu (28/5/2022).
Rois melanjutkan, setelah sampai di Kampung Cikeyeup, Desa Batuhideung ibu dan bayinya akan kembali ditandu menuju kediamannya di Kampung Dukuh Handap karena kondisi cuaca masih hujan sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan roda dua ke kampung tersebut.
“Langsung dibawa ke Dukuh Handap. Tadi juga saya komunikasi sama keluarganya, katanya keluarga ibu Darwati yang mau menandu sudah siap di Kampung Cikeyeup menunggu kedatangannya,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ibu Darwati warga Kampung Dukuh Handap, Desa Batuhideung, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang terpaksa dibawa menggunakan tandu kain saat akan menuju fasilitas kesehatan untuk melahirkan bayinya.
Ibu Darwati merupakan waga kedua yang terpaksa harus ditandu menggunakan sarung saat akan menuju fasilitas kesehatan. Sebab, sebelumnya juga ada warga di kampung tersebut yang terpaksa harus ditandu saat akan menuju fasilitas kesehatan lantaran kondisi jalan rusak berat, namun warga tersebut meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di RSUD Banten.
Kepala Desa Batuhideung, Arsan mendesak pemerintah terkait untuk memprioritaskan pembangunan jalan di kampung-kampung yang ada di Desa Batuhideung karena kondisinya sangat memprihatikan.
“Desakan dari pihak desa sudah maksimal pak, bahkan udah turun dari pihak kabupaten meninjau ke lokasi. Semoga jalan di desa kami segera bisa diperbaiki,” tegasnya. (Med/Red)