SERANG – Pemkot Serang akan merelokasi pedagang kami lima (PKL) dari area Stadion Maulana Yusuf ke Kepandean. Proses tersebut dipastikan akan dilaksanakan pada akhir tahun ini. Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi yang dilakukan oleh Pemkot Serang.
Dalam rapat tersebut, turut dihadiri oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop), Satpol PP, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), serta Asda I, Walikota dan Wakil Walikota Serang.
“Relokasi pedagang akan kami lakukan pekan depan. Kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak termasuk dengan APKLI ini,” kata Wali Kota Serang, Syafrudin kepada wartawan, Kamis (20/12/2018).
Dia mengatakan, saat ini Kepandean pun sedang dilakukan penataan untuk mempersiapkan pemindahan para pedagang setelah direlokasi. Tahun depan pun rencananya Pemkot akan menganggarkan untuk pembuatan jalan dengan di hotmix ataupun di paving blok. “Tahun depan juga nanti akan di hotmix atau paving blok jalannya. Selain itu disediakan juga auning di sana,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop Kota Serang Akhmad Benbela mengatakan, akan melakukan sosialisasi kepada para PKL yang ada di kawasan Stadion Maulana Yusuf tersebut. Tidak hanya PKL yang direlokasi dari Alun-alun saja, bangunan liar warung kopi yang berada di lingkungan stadion pun akan diinstruksikan untuk dibongkar dengan tenggat waktu tanggal 29 Desember.
“Kalau tidak mau bongkar sendiri, maka akan dibongkar paksa. Ini untuk memastikan kebersihan stadion,” tegasnya.
Dikatakannya, data awal PKL yang berada di alun-alun adalah sebanyak 350 orang, namum kenyataannya saat ini setelah dipindahkan ke stadion malah bertambah dua kali lipat. Sebab itu pihaknya menggandeng APKLI untuk dapat memastikan yang mendapatkan kios di Kepandean tersebut adalah benar-benar pedagang.
“Secara kasat mata dan berdasarkan laporan dari Satpol PP, ada sekitar 600 pedagang. Kami mengundang APKLI agar tahu, jadi agar PKL yang di stadion kebagian dan dapat dikoordinir,” ujar Benbela.
Masih berdasarkan laporan dari Satpol PP, kebanyakan pedagang baru tersebut bukanlah warga Kota Serang, ada yang berasal dari Baros, Ciomas dan lainnya. Sedangkan untuk di Kepandean tersebut diprioritaskan bagi para PKL eks alun-alun yang sempat terdata sebelumnya.
Untuk anggaran tahun ini masih dalam tahap awal untuk rehabilitasinya. Sedangkan pada tahun 2019 nanti, alokasi anggaran digunakan untuk tiga item, yaitu MCK, listrik dan paving blok yang akan disesuaikan dengan ketersediaan dana.
“Pembangunannya akan disesuaikan dengan uang yang ada. Seperti misalnya untuk paving blok, anggarannya Rp 120 juta, disesuaikan saja panjangnya,” terang Benbella.
Untuk kios tersebut dipastikan gratis dan tidak akan dipungut biaya terlebih dahulu. Hal ini agar para PKL tersebut dapat lebih tertarik untuk menempati tempat tersebut, tanpa harus ketakutan dengan biaya lainnya.
“Makanya kami minta APKLI untuk memberitahu kepada para PKL untuk tidak takut kalau pindah, karena nantinya akan ramai juga. Seperti waktu pemindahan dari alun-alun ke stadion, ternyata ramai juga kan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD APKLI Kota Serang, Dede Sobari mengapresiasi dengan program relokasi PKL tersebut. Untuk mendukung upaya itu, pihaknya akan melakukan pendataan ulang berdasarkan data yang dimiliki oleh Disperindagkop Kota Serang.
“Kami tidak akan membuka pendaftaran pedagang baru. Karena bisa saja bukan pedagang, tapi orang yang ingin memanfaatkan kios saja buat nanti disewakan atau dijual,” ucapnya. (Dhe/Red).