SERANG – Ati Karmilah selaku pihak yang mengaku ahli waris tanah SDN 4 Anyer mengaku jika dirinya mendapatkan intimidasi dari warga sekitar pasca melakukan pengurukan batu di depan SDN 4 Anyer.
Menurut Ati saat malam pasca melakukan pengurukan batu di depan SDN 4 Anyer pada Selasa (17/10/2023) lalu, rumahnya didatangi sekitar 8 warga yang kemudian teriak-teriak di depan rumahnya.
“Pada waktu pengurugan batu itu sudah diselesaikan di Polsek Anyerr tiba-tiba ada warga dateng ke depan rumah marah-marah teriak teriak padahal sudah ada kesepakatan antara Kapolsek dengan ahli waris diizinkan untuk dibuka,” kata Ati.
Selain intimidasi ke rumahnya, Ati juga mengaku kerap dipandang sinis dan diledek warga ketika sedang berjalan. “Sebelumnya di jalan ngeledek kaya gitulah ngeledek-ledek di jalan awalnya saya diemin tapi sekarang ngga saya diemin,” ujarnya.
Terkait alasannya mengurug batu di depan SD tersebut, ia beralasan kesal tanah yang harusnya menjadi miliknya malah diserobot pihak lain. “Saya minta keadilan agar tanah balik lagi. Sebelumnya sudah disegel dirantai pintunya karena merasa hak diserobot ya Itupun hanya menutup,” kata Ati. (Dra/red)