SERANG – Gubernur Banten, Wahidin Halim berbalas komentar dengan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya di media sosial. Mulanya, Gubernur Banten Wahidin Halim melalui media sosial mengunggah pembangunan Jembatan Bogeg, Kota Serang.
Pria yang akrab disapa WH tersebut menyebut pembangunan tersebut untuk memudahkan masyarakat mengakses jalan yang kerap macet karena sempit dengan volume kendaraan besar yang padat.
“Tiap hari jembatan Bogeg macet dan antri kendaraan karena aksesnya sempit, sudah bertahun-tahun aksesibilitas masyarakat terganggu. Jembatan yang melintas di atas (fly over) Jalan Tol Tangerang – Merak itu berada di Jl. Syech Nawawi Al Bantani yang menghubungkan Jl. Raya Jakarta dengan Jl. Raya Pendeglang di Kota Serang. Tahun ini telah Pemprov Banten anggarkan 165 M dan akan rampung akhir tahun ini. Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh masyarakat, Kami Pemerintah Provinsi Banten terus melakukan pembangunan dan selalu melakukan yang terbaik bagi masyarakat, pembangunan Jembatan Bogeg untuk rakyat,” tulis WH dalam statusnya dilihat Selasa (12/10/2021).
Dalam status tersebut, WH juga mengunggah tangkap layar dari beberapa media daring yang berisi capaian pembangunan orang nomor satu di Banten tresebut. Menanggapi unggahan tersebut, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya melempar seloroh dengan nada kritik untuk duduk bersama membicarakan pembangunan bersama-sama kepala daerah di kabupaten dan kota se Banten.
“Pak Gubernur @wh_wahidinhalim kita ngopi bareng Yuk dengan Bupati/Walikota se-Banten biar bisa sinergis dan semakin kompak” @ratutatuchasanah @irnadimyati @kang_syafrudin @helldy.agustian @benyamindavnie_official @ariefwismansyah @zaki_iskandar_story,” tulis Iti.
Menanggapi komentar tersebut, WH kemudian membalas dengan menjelaskan kewenangan pembangunan jalan mulai dari jalan nasional, jalan provinsi dan jalan di kabupaten dan kota.
“@zee.mtqn jalan kewenangannya terbagi2, ada jalan Kabupaten kewenangan Bupati, Ada jalan provinsi kewenangan gubernur, ada jalan nasional kewenangan presiden, … sekedar info jalan provinsi yg belum bagus itu tinggal jalan Cipanas – Warungbanten dari ruas citorek warungbanten tinggal sekitar 20 KM lagi yang penanganan pembangunannya terus dilakukan. Walaupun bukan kewenangan provinsi seperti jalan kabupaten itu pemerintah provinsi menggelontorkan bantuan keuangan tidak kurang dari 50 milyar pertahun ke setiap kab kota, termasuk ke Kabupaten Lebak. Itu bantuan untuk pembangunan diluar kewenangan provinsi,” tulis WH.
Disinggung soal bantuan keuangan Provinsi Banten kepada Kabupaten Lebak, Itu kembali berkomentar dengan menautkan komentar kepada @wh_wahidinhalim.
“Kok dihapus pak @wh_wahidinhalim ? Terima kasi atas bantuan Bapak Gubernur kepada Kabupaten Lebak. Namun seperti Bapak ketahui dengan luas wilayah Kabupaten Lebak lebih dari 34 % dari wilayah Provinsi Banten, kalau hanya mengandalkan APBD Lebak tentu tidak akan cukup untuk menyelesaikan permasalahan infrastruktur utamanya. Saat ini, Kami bersama Kabupaten Pandeglang menyumbang IPM terendah di Banten. Maka sangat baik apabila ada afirmasi kebijakan untuk Lebak dan Pandeglang. Provinsi Banten memang setiap tahun memberikan bantuan keuangan, namun dari tahun ke tahun semakin menurun. Tahun 2021 Bantuan keuangan Provinsi Banten ke Lebak menjadi tinggal 25 Milyar, semakin jauh dari rencanaBankeu 100 Milyar/tahun. Bantuan keuangan walaupun bukan kewajiban, namun Kami berharap dengan Posisi Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat terlebih di masa pandemi ini, bisa fokus membantu Lebak. Sederhananya Lebak Maju, Banten Maju. Tabik.”
(You/Red)