CILEGON – Karantina Pertanian Cilegon kembali mencatat ekspor dedak gandum asal Cilegon yang sukses ekspor ke 4 negara. Data IQFAST menunjukkan sebanyak 14 ribu ton dedak gandum atau senilai Rp80 miliar telah diekspor ke Tiongkok, Thailand, Vietnam dan Papua Nugini.
Dalam pencapaian tersebut, Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi optimis untuk ekspor produk turunan gandum tersebut akan terus meningkat.
“Selain dedaknya, tepung gandum juga diekspor. Dalam industri pengolahan biji gandum, dedak gandum ini merupakan produk sampingan atau by product yang mana produk utamanya adalah tepung gandum,” jelas Arum, Rabu (17/3/2021).
Senada dengan Arum, Sub Koordinator Karantina Tumbuhan, Heppy Diati akan membantu kelancaran ekspor produk tersebut. Dimana ia menegaskan kepada fungsional karantina tumbuhan untuk menjalankan tindakan karantina sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan menjalankan amanat Undang-undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.
“Kami melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) serta memastikan jaminan mutu produk yang dilakukan dalam serangkaian tindakan karantina tumbuhan. Dalam kegiatan tersebut kemudian diterbitkan sertifikat kesehatan tumbuhan, agar ekspor dapat diterima dan tidak ada notification of non compliance (NNC) oleh negara tujuan,” pungkas Heppy.
(Man/Red)