SERANG – Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin menyatakan saat meresmikan secara virtual pendirian Center for Sharia Finance & Digital Economy Universitas Nadlatul Ulama Yogyakarta (SHAFIEC UNU Yogyakarta) pihaknya menyoroti tiga tantangan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah agar berdaya saing global.
Pertama, pengembangan halal value chain. Pemerintah merespon dengan pembentukan Kawasan Industri Halal (KIH), penguatan industri dan UMKM berbasis syariah/halal melalui UU Cipta Kerja, pendirian Bank Syariah Indonesia (BSI), serta perluasan partisipasi masyarakat secara aktif dalam pengembangan ekonomi syariah.
Tantangan kedua adalah digitalisasi. Pemerintah terus menyediakan dukungan tidak hanya dari sisi regulasi, tetapi juga dari sisi pengembangan infrastruktur untuk menguatkan platform ekonomi digital.
“Pemerintah telah mengembangkan program konektivitas digital, seperti Palapa Ring, penyediaan kapasitas satelit multifungsi pemerintah (SATRIA), dan pembangunan menara BTS (Base Transceiver Station). Selain itu, pemerintah juga tengah menyusun Strategi Nasional Ekonomi Digital,” ujarnya dikutip melalui media sosial resminya, Minggu (14/3/2021).
Tantangan ketiga adalah sumber daya manusia (SDM). Pada sisi inilah, pihaknya menekankan pentingnya peran kampus dalam melahirkan SDM andal di bidang ekonomi dan keuangan syariah, mengingat saat ini, Indonesia masih kekurangan SDM di bidang ekonomi dan keuangan syariah.
“Saya pun meminta kurikulum disusun dengan menyesuaikan kebutuhan industri,” katanya.
(Red)