KAB. SERANG – Penggunaan alat kontrasepsi atau alkon berupa kondom di Kabupaten Serang bagi pasangan suami istri (Pasutri) yang ingin menunda memiliki momongan masih terbilang cukup rendah.
Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBPPPA) Kabupaten Serang, Tarkul Wasyit mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan alkon berupa kondom untuk Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Serang.
“Terkait dengan alkon di tahun 2021 cukup tersedia. Jumlah PUS yang ada di Kabupaten Serang adalah 321 ribu. Kita menyiapkan sekitar 100 ribu buah,” ujarnya, Kamis (1/3/2021).
Terkait pemberian alkon, DKBP3A hanya memberikan alkon tersebut kepada pasangan yang sudah menikah.
“Harus pasutri dan dipastikan yang minta sudah menikah, kalau ada yang minta tapi belum menikah tidak akan dikasih,” katanya.
Kemudian terkait mekanisme pemberian, lanjut Tarkul, pihaknya melibatkan sejumlah klinik dan puskesmas serta petugas KB.
“Mekanisme pemberiannya kita kan punya jejaring di bawah melalui klinik, puskesmas serta TPD. Ketika mereka akan melakukan pembinaan ya mereka lapor dulu baru dikasih sesuai kebutuhannya, misal untuk satu bulan, satu minggu. Petugas yang datang ke rumah atau sebaliknya ada memang pasangan subur yang datang sendiri,” sambungnya.
Tarkul mengatakan penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi di Kabupaten Serang masih relatif rendah dikarenakan masih banyak pasutri yang lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi lainnya seperti suntik KB, pil KB, IUD (Intrauterine Device), dan implan.
“Kalau terkait kebutuhan alkon yang menggunakan kondom, dari jumlah peserta keluarga berencana (KB) relatif rendah sekitar 5% dari total PUS. Ya kami menyarankan kepada pasangan yang baru menikah dan ingin menunda momongan, jangan dulu IUD cukup pakai kondom,” ucapnya.
(Tra/Nin/Red)