SERANG – Sepanjang 75 kilometer jalan di Kota Serang masih dalam kondisi rusak. Untuk dapat memperbaikinya pun diperkirakan tidak dapat selesai pada masa kepemimpinan Syafrudin – Subadri, lantaran sedang tidak stabilnya keuangan daerah akibat pandemi Covid-19.
Hal tersebut terungkap dalam diskusi Ngopi Sore yang diselenggarakan oleh Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Serang di Sekretariat PWKS, Kamis (25/2/2021).
Diskusi tersebut berlangsung dinamis. Berbagai tanya jawab terjadi antara narasumber yakni Kepala DPUTR Kota Serang, M. Ridwan, dengan para awak media yang tergabung dalam PWKS. Mulai dari progres pembangunan jalan, hingga persoalan banjir.
Ketua PWKS M Tohir, mempertanyakan terkait dengan janji betonisasi jalan kecamatan setiap tahunnya, yang pernah dilontarkan oleh Syafrudin-Subadri pada saat kampanye.
“Kalau tidak salah ingat, waktu Pak Wali dan Pak Wakil kampanye itu, ada salah satu janji kampanye itu ingin membangun jalan beton di satu kecamatan setiap tahunnya. Jadi minimal dalam 5 tahun itu sudah 5 kecamatan yang sudah dibeton. Nah apa kabar program atau janji itu,” ujarnya.
Ridwan pun menjelaskan bahwa pihaknya ingin menjalankan program satu tahun jalan kecamatan tuntas. Namun untuk merealisasikannya akan sulit, bahkan cenderung tidak mungkin. Sebab jika dirata-rata, jalan yang ada di setiap kecamatan kurang lebih sepanjang 40 kilometer.
“Itu tidak akan bisa kalau 40 kilometer. Karena jika dilihat data terdahulu, pembangunan jalan itu tidak mencapai 40 kilometer dalam satu tahun. Jadi paling juga 15 hingga 20 kilometer. Jadi memang tidak akan sanggup dalam satu tahun. Sedangkan ada 5 kecamatan lainnya yang tidak disentuh jika program tersebut dijalankan,” ucapnya.
Maka dari itu, pihaknya memilih untuk melakukan pembangunan pada ruas jalan vital saja. Hal ini agar dalam melakukan prioritas pembangunan, tidak terjadi ketimpangan di beberapa ruas jalan vital yang memerlukan perbaikan. “Sehingga dilakukan pemilihan akses-akses jalan yang vital. Dan jalan itu untuk mendukung suatu akses kegiatan yang vital bagi masyarakat. Jadi memang kami pilih jalan-jalan strategis, yang memang bisa menunjang pelayanan masyarakat,” ujarnya.
Ridwan pun menjelaskan bahwa berdasarkan data, panjang jalan di Kota Serang mencapai 208 kilometer dengan 112 ruas jalan. Dari keseluruhan panjang jalan tersebut, sepanjang 75 kilometer masih dalam kondisi rusak.
“Secara keseluruhan, jalan kota itu 66 persen dalam kondisi baik. Jadi sekitar 34 persen jalan kota itu dalam kondisi rusak, atau jika dalam kilometernya itu sepanjang 75 kilometer. Jalan ini semakin terlihat (rusaknya) karena saat ini kondisi cuaca sedang ekstrem,” ucapnya.
Menurut Ridwan, biasanya setiap awal tahun pihaknya melakukan pemeliharaan jalan. Namun karena kondisi pandemi Covid-19, hal tersebut tidak dapat dilakukan lantaran tidak stabilnya sistem keuangan pemerintah.(Dhe/Red)