SERANG – Walikota Serang, Syafrudin menyatakan pihaknya tidak akan melakukan perjanjian kerjasama dengan Pemkot Tangsel jika masyarakat sekitar menolak terkait pengelolaan sampah di TPSA Cilowong.
“Kami menunggu seluruh masyarakat setuju baru kita ajukan ke dewan. Kalau ada yang tidak setuju satu kampung atau dua kampung, pemerintah tidak akan pernah ada PKS (Perjanjian Kerja Sama),” katanya usai audiensi dengan warga lingkungan Pasir Gadung Wadas dan Cikoak di salah satu rumah makan di Kota Serang, Rabu (17/2/2021).
Ia juga mengatakan bahwa perjanjian kerjasama ini belum final, karena baru sebatas MoU dengan Pemkot Tangsel. Kata dia, MoU itu belum sampai kepada hal yang spesifik dan belum sampai ke pembicaraan pengolahan sampah. Sehingga bisa saja batal jika penolkan warga begitu kencang.
“Akan tetapi memang permintaan dari Tangsel untuk membuang sampah disini sehari itu 400 ton, dengan kompensasi yang sudah disiapkan,” ucapnya.
Kemudian pihaknya juga akan mengambil langkah untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait ‘bisnis’ sampah untuk mendongkrak pendapatan daerah itu.
“Masyarakat Cikoak dan masyarakat Pasir Gadung Wadas memberikan aspirasinya. Kemudian kalau semuanya setuju ini mungkin akan disampaikan permohonan atau persetujuan ke dewan. Sampai hari ini masih ada yang pro kontra,” katanya.
“Jadi perlu saya tegaskan bahwa apabila masih ada yang tidak setuju, maka Pemkot Serang tidak akan nekad membuat perjanjian kerjasama,” ucapnya.
Ia menegaskan pihaknya tidak akan mengakomodir keinginan pribadi warga, melainkan keputusan yang diambil adalah dariseluruh masyarakat.
“Kami mengakomodir untuk kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan perorangan,” ucapnya.
Aliyudin, perwakilan warga Pasir Gadung Wadas meminta kepada Pemkot Serang agar memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada di TPSA Cilowong terlebih dahulu sebelum sampah dari Tangsel dikirim.
“Jelas kami menolak karena sarana dan prasarananya tidak maksimal. Kalau sarananya itu tidak maksimal seperti beko dan alat berat , terus alat alat yang bisa nahan longsor, mesin pengolah sampahnya juga maksimal kan, kayanya warga itu legowo menerima kerjasama ini. Artinya sekarang ini masih menolak karena sarana dan prasarananya belum memadai di TPSA Cilowong ini,” katanya.
(Dhe/Red)