SERANG – Pemerintah Provinsi Banten tak sanggup membayar gaji pelatih dan pemain klub sepak bola bentukannya sendiri yakni Banten Jaya FC. Ironisnya lagi, sampai-sampai pemain kebingungan mencari ongkos untuk pulang ke rumah masing-masing.
Untuk diketahui, para pemain Banten Jaya FC mulai berlatih pada 28 Juli 2018, kemudian mulai diperkenalkan ke publik komposisi pemain dan pelatih atau soft launching pada 3 Agustus 2018 lalu. Banten Jaya FC mulai beraksi perdana di Liga 3 pada 10 Agustus melawan Sam Soccer.
Selama kompetisi, para pemain dan pelatih sempat tidak mendapatkan makan sama sekali hingga sang pelatih harus membeli makan dari uang pribadi.
Para pemain dan pelatih resmi dibubarkan pada Senin (27/8/2018) kemarin usai gagal lolos ke Liga 2. Namun, pasca pembubaran pihak manajemen klub milik Pemprov Banten ini tidak memberi kepastian kapan pesangon pemain dan pelatih diberikan.
“Kami harapkan cepet diselesaikan karena tugas kita sudah selesai,” kata Pelatih Banten Jaya FC M. Nasuha yang juga mantan pemain Timnas Indonesia, Selasa (28/8/2018).
Meskipun demikian, lanjut Nasuha, pihak manajemen berjanji akan melunasi gaji pemain dan pelatih. “Tapi waktunya gak tau kapan,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan masih berupaya mendapat konfirmasi dari pihak Pemprov Banten, khususnya Kepala Dispora Provinsi Banten, Deden Apriandi. (you/red)